25 radar bogor

Putri Jahida, Duta Sanitasi dari SMPN 4 Bogor

BANGGA: Putri Jahida (kiri), Duta Sanitasi Kota Bogor.
BANGGA: Putri Jahida (kiri), Duta Sanitasi Kota Bogor.

BOGOR–Siswa SMPN 4 Bogor Putri Jahida Finasabila siap me­nginformasikan kepada teman-teman sebayanya ten­tang penger­tian sanitasi. Ya, ia terpilih sebagai Duta Sanitasi Tingkat SMP se-Kota Bogor.

Menurut Putri, sanitasi adalah ke­biasaan atau gaya hidup sese­orang untuk selalu hidup ber­sih dengan melakukan bebe­­rapa pencegahan bersen­tuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya demi menjaga dan me­ningkatkan kesehatan. Salah satu­nya sanitasi air yang dipa­par­kan Putri saat mengikuti seleksi pemilihan duta sanitasi.

”Menurutku masih banyak teman-teman sebaya di Kota Bogor ini yang belum mema­hami apa itu sanitasi. Padahal jika kita bisa memahami sani­tasi itu sendiri, kita sebagai siswa sudah dapat mulai belajar hidup sehat, terutama sanitasi pada air yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari” beber Putri.
Ia menjelaskan, saat proses seleksi, dirinya mema­parkan idenya tentang proses penjernihan limbah air yang telah digunakan untuk wudu. Menurutnya, limbah air wudu masih dapat di­manfaatkan untuk member­sihkan toilet atau kamar mandi.

”Daripada air tersebut ter­buang percuma, terlebih lagi keba­nyakan teman-teman menggu­nakan air berlebih saat berwud­u. Setelah aku cari refrensi di internet, aku lihat ada cara termudah untuk menjer­nihkan air, yaitu dengan bantuan sinar matahari,” jelasnya.

Anak pertama dari dua bersau­dara ini menceritakan, saat dirinya memaparkan ide tersebut, para juri mengaku terkesan. Putri jelas sangat senang dan bangga bisa mengantarkannya menjadi duta sanitasi. “Padahal persia­pannya hanya empat hari sebelum kegiatan. Dibim­bing guru IPA, Yoyoh Nuroh­mah, dan guru bahasa Indone­sia, Yeni Eka,” terang Putri.

Ada beberapa tahapan seleksi sampai akhirnya dia terpilih. Membuat makalah minimal empat halaman yang ditulis tangan langsung saat lomba dan diberi waktu selama dua jam.

”Setelah itu terpilih enam besar, selanjutnya masing-masing dari kami memaparkan atau mempresentasikan maka­lah,” kata Putri.

Kini, sebagai duta sanitasi, ada tanggung jawab bagi dirinya untuk menerapkan sanitasi di kehidupannya sehari-hari dan terus mem­berikan informasi kepada teman-teman sebayanya akan pentingnya sanitasi. Menurut dia, selama ini ia rajin mem­berikan informasi kepada teman-teman di sekolahnya untuk menghemat air, terlebih saat berwudu, karena dalam agama pun diajarkan untuk tidak berlebihan. Jadi ia berharap teman-temannya akan menggunakan air secukupnya agar tidak banyak yang terbuang percuma.

”Sampai saat ini, belum ada kegiatan yang diusung Dinas Pendidikan untuk memaparkan tentang sanitasi ke sekolah lain. Aku harap sih ada, karena aku sangat bersemangat mengenalkan sanitasi ini, agar bisa hidup bersih dan sehat,” harap Putri.

Kedua orang tua, Roro Wuryantini dan Edwin Zulhaidir, pun mendukungnya.

“Awalnya malah Putri sangat pesimis karena persiapannya sebentar. Tapi kami sebagai orang tua terus kasih semangat kalau Putri itu pasti bisa,” kata Roro.(cr1/c)