25 radar bogor

Mahasiswa Asing Serbu Bogor

ANTUSIAS: Mahasiswa asing yang berkuliah di IPB saat mengurus administrasi.
ANTUSIAS: Mahasiswa asing yang berkuliah di IPB saat mengurus administrasi.

Perguruan tinggi di Bogor semakin mendapat pengakuan. Tidak hanya dari dalam tapi juga luar negeri. Buktinya, sejumlah universitas di Bogor kini menjadi tujuan kuliah mahasiswa asing. Tak tanggung-tanggung, ada sekitar 707 mahasiswa asing yang kini menimba ilmu di empat kampus besar di Bogor.

Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) menduduki posisi pertama banyaknya mahasiswa asing yang mencari ilmu. Untuk tahun ajaran 2017–2018, sebanyak 665 mahasiswa asing dari berbagai penjuru dunia tercatat sedang berkuliah di kampus ini atau sekitar 2,5 persen dari mahasiswa lokal. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya sekitar 643 mahasiswa.

Kepala Biro Hukum, Promosi dan Hubungan Masyarakat IPB, Yatri Indah Kusumastuti menjelaskan, semuanya tersebar dalam berbagai program. Ada yang reguler, sarjana, pascasarjana, dan doktor.

“Ada yang mahasiswa riset, student exchange enam bulan (credit transfer), International Short/Summer Course Program. Ada juga yang dalam rangka symposium/conference dan magang/internship,” jelasnya kepada Radar Bogor.

Yatri menambahkan, untuk yang reguler, Fakultas Kedokteran Hewan menjadi favorit dan paling banyak dipilih maha­siswa asing. Selanjutnya ada Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Sains Komunikasi dan Pengem­bangan Masyarakat (SKPM FEMA), Manajemen (FEM), Fahutan, Ilmu Ekonomi (FEM), dan terakhir Biologi (MIPA).

Di IPB, kata Yatri, mahasiswa asing didominasi asal Jepang, Malaysia, Thailand, Australia, Jerman, dan Vietnam. Beberapa juga ada dari Prancis, Finlandia, Mesir, Afrika, Pakistan, Palestina, Mali, Sudan, dan Eropa Timur.

Selain IPB, Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor juga menerima mahasiswa luar negeri cukup banyak. Tahun ajaran ini ada 38 mahasiswa. Kebanyakan mereka berasal dari Singapura, Thailand, dan Malaysia.

“Tahun ke tahun selalu bertambah, apalagi adanya beasiswa, makin banyak saja yang tertarik kuliah di sini (UIKA, red),” beber Rektor UIKA Ending Bahruddin.

Begitu pula dengan Universitas Pakuan (Unpak) Bogor. Kampus di kawasan Ciheuleut, Kota Bogor, ini terbilang menjadi kampus yang rutin menerima mahasiswa asing.

Rektor Unpak, Bibin Rubini mengatakan, ada sembilan mahasiswa asing tahun ini yang berkuliah di Unpak. “Mayoritas berasal dari Timor Leste. Namun, ada juga yang dari Brasil,” ungkap Bibin.

Menurut dia, dari salah satu penuturan mahasiswa asing di Unpak, mereka memilih Kota Bogor dibanding yang lain karena menjadi kota penyangga Jakarta. Sehingga tidak terlalu sepi dan tidak terlalu ramai juga. “Pendidikan di Kota Bogor juga sudah sangat bagus dan banyak mencetak prestasi hingga tingkat internasional. Sehingga, mereka (mahasiwa asing) ingin mengenal Indonesia dari budaya dan pendidikan di Bogor,” tutur Bibin.

Lantas, bagaimana dengan Universitas Djuanda (Unida)? Menurut Kepala Humas Unida, Noer, mahasiswa asing di Unida tahun ini sebanyak 17 orang. Empat belas di antaranya berasal dari Thailand yang banyak mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Arab. Selain Thailand, tiga lainnya berasal dari Yaman, Malaysia, dan Korea Selatan.

Noer juga mengatakan bahwa jumlahnya pasti bertambah dari tahun ke tahun. Itu berkat berbagai kerja sama Unida dengan negara lain. Juga melalui berbagai kegiatan tingkat internasional yang mereka gelar tahun ke tahun.(ran/c)