25 radar bogor

Keramahan Jadi Daya Tarik

BOGOR–Tidak hanya pribumi yang setiap tahun melanjutkan pendidikan ke sejumlah universitas ternama di luar negeri. Indonesia, khususnya Bogor, justru menjadi tujuan mahasiswa asing yang mengambil pendidikan di sejumlah universitas di Kota Hujan.

Berbagai kelebihan dan kekurangan di Bogor menjadi daya tarik tersendiri bagi para mahasiswa asing yang saat ini sedang mengemban ilmu di kampus-kampus di Bogor.

Salah satunya, Jun Sam Yang mahasiswa asal Korea, yang kini kuliah di Universitas Djuanda, program studi Administrasi Negara. Dia mengaku mengambil kuliah di Bogor karena ketertarikan utamanya kepada Unida.

Dia banyak mendengar bahwa Indonesia negara yang sangat ramah. Itu menjadi salah satu alasannya memilih Indonesia sebagai tempatnya melanjutkan kuliah.

“Ramah dan menyenangkan masyarakatnya. Makanya, saya memilih Indonesia. Selain itu, di Unida ada program-program yang saya pilih dan suka,” bebernya kepada Radar Bogor.

Mahasiswa lainnya, Mineki Shoko. Perempuan asal Jepang itu berkuliah di IPB untuk mengikuti program pertukaran pelajar AIMS. Mineki yang kini sedang meneliti di IPB, mengaku terkejut dengan kondisi di Bogor, terutama masalah sampah. Dia pun memutuskan untuk belajar tentang pengelolaan sampah untuk tesis kelulusannya saat S-2 di IPB.

“Suatu ketika saya kembali ke Jepang, dan datang ke Indonesia lagi untuk penelitian dengan tema tesis tentang bank sampah,” jelasnya.

Sistem itu, menurut dia, nampaknya efektif sebagai salah satu pengelolaan sampah. Meski beberapa di antaranya tidak berkelanjutan. “Jadi, saya ingin meneliti tentang pengelolaan limbah lebih banyak lagi,” sambungnya.

Pengalaman saat berada di Bogor tentu tidak jauh beda dengan apa yang disampaikan oleh Jun Sam Yang. Awal mengikuti pertukaran pelajar, Mineki memang tinggal di asrama internasional, sehingga tidak begitu dekat dengan mahasiswa pribumi lainnya.

Tapi kali ini, dia memilih tinggal di sebuah kos-kosan sekitar IPB dan berbaur dengan warga pribumi. “Komunikasi jelas sangat terbatas, tapi yang penting senyum saja, semua warga sangat ramah,” akunya. Mineki pun mengaku dibantu oleh pemilik kos dan dia senang bisa berbaur dengan masyarakat sekitar.(ran/c)