25 radar bogor

Alumni SMAN 2 Bogor Tersebar di 17 PTN

SHARING: Alumni SMAN 2 Bogor yang sudah berhasil kuliah di PTN pilihannya masing-masing, kembali ke sekolah untuk memberi edukasi pada adik-adik kelasnya tentang pengalaman kuliah dan wawasan tentang kampusnya masing-masing.
SHARING: Alumni SMAN 2 Bogor yang sudah berhasil kuliah di PTN pilihannya masing-masing, kembali ke sekolah untuk memberi edukasi pada adik-adik kelasnya tentang pengalaman kuliah dan wawasan tentang kampusnya masing-masing.

BOGOR–Memilih perguruan tinggi untuk melanjutkan pendidikan, seringkali diwarnai perbedaan pendapat antara orang tua dan siswa. Hal tersebut dapat terjadi karena perbedaan kuantitas informasi. Karena itu, sekolah berperan penting sebagai mediator dalam menyamaratakan informasi yang diterima orang tua dan siswa.

Untuk itu, SMAN 2 Bogor menggelar kegiatan sosialisasi kepada orang tua mengenai perguruan tinggi, dengan menghadirkan beberapa narasumber dari IPB dan ITB, Sabtu (13/1).

”Bukan hanya itu, kami juga membeberkan kesiapan SMANDA menghadapi UNBK, dan saya sebagai kepala sekolah memaparkan laporan pertanggungjawaban tentang kinerja saya yang saat ini sudah memasuki bulan keenam ditempatkan di SMAN 2 Bogor,” terang Kepala SMAN 2 Bogor, Atip Suherman.

Menurutnya, kegiatan ini sengaja digelar untuk memberikan informasi kepada orang tua siswa. ”Terutama tentang perguruan tinggi yang akan dipilih siswa ke depannya.Seringkali siswa dan orang tua miskomunikasi, karena informasi yang didapatkan siswa pasti lebih banyak melalui expo-expo yang mereka ikuti maupun lainnya, dibandingkan dengan orang tuanya,” bebernya.

Sehingga, menurut Atip, tidak ada keselarasan tujuan antara orang tua dan siswa. ”Karena itu, dengan adanya kegiatan ini, orang tua dan siswa memiliki tujuan yang sama, mau ke perguruan tinggi mana dan fakultas apa,” katanya.

Pada hari itu juga digelar kegiatan SMANDA Expo yang menghadirkan alumni SMAN 2 Bogor yang saat ini tersebar di 17 perguruan tinggi negeri (PTN). ”Kegiatan ini sengaja dilakukan bersamaan agar lebih efektif dan efisien, di saat orang tuanya mendengarkan pemaparan dari kami di ruangan, anak-anaknya bisa mengikuti kegiatan ekspo di luar,” jelas Atip.

SMANDA Expo dan sosalisasi seperti ini baru pertama kali diadakan SMAN 2 Bogor dan ke depannya akan terus diadakan. ”Karena sebelumnya alumni masuk ke kelas-kelas dan menggunakan jam pelajaran, sehingga dapat mengganggu KBM. Selain itu juga kurang efektif karena waktu yang terbatas, jadinya tidak semua kelas dimasuki dan mendapatkan informasi,” jelasnya.

Alumni SMAN 2 Bogor angkatan 2017 yang saat ini kuliah di Universitas Indonesia, Muhammad Kevin Balya dan teman-teman alumni angkatan 2017 berinisiatif menggelar SMANDA Expo ini. ”Jadi informasi tidak lagi kita yang mengunjungi kelas per kelas, tapi siswa yang mengunjung kita. Karena bentuknya seperti pameran, jadi mereka bisa datang ke stand-stand yang tersedia. Tiap stand itu berbeda universitas, serta bisa menanyakan informasi apa saja yang ingin mereka ketahui dari kami,” terang Kevin.

Lanjutnya, hal itu lebih efektif dan efisien. Informasi justru dapat disampaikan lebih luas, bukan hanya untuk kelas 12. ”Kelas 10 dan 11 juga bisa lebih terbuka wawasannya mengenai dunia perkuliahan, sehingga mereka bisa mempersiapkan lebih awal,” tuturnya.

Siswa pun tampak sangat antusias mendatangi setiap stand dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada alumni. ”Kebanyakan dari mereka lebih banyak menanyakan gaya hidup sebagai mahasiswa. Namun ada juga yang menanyakan tentang program studi yang ada di perguruan tinggi terkait, maupun kiat-kiat agar bisa masuk ke perguruan tinggi yang mereka inginkan,” kata Kevin.(cr1/c)