25 radar bogor

Ada Kafe dan Kursus Donasi

SALING MENGHIBUR: Lomba memasak sesama anggota.
SALING MENGHIBUR: Lomba memasak sesama anggota.

Komunitas Rumah Berbagi memilih berbagi ilmu di setiap kegiatan. Ini, sejalan dengan tujuan awal Rumah Berbagi, yaitu berbagi ilmu. Respons dari calon anggota juga lebih banyak dengan kegiatan sosial.

”Jika ada orang yang tidak memiliki uang, tapi ia memiliki ilmu, itu bisa berbagi. Lain hal jika berbagi uang berarti orang harus memiliki uang jika ingin berbagi. Jadi semua bisa bergabung di sini,” ujarnya.

Selain memberdayakan anggota, juga mengundang orang-orang berkompeten di bidangnya masing-masing. Jika ada anggota yang memiliki keahlian di luar boga dan craft, bisa membagikan ilmunya ke yang lain. “Selain berbagi ilmu keluar komunitas, para anggota juga selalu diberikan ilmu-lmu baru guna meningkatkan kemampuan,” ujarnya.

Komunitas ini juga memiliki berbagai kegiatan sosial, di antaranya pelatihan di lapas, rutan, rusun, komunitas difabel dan lain-lain, di delapan tempat dalam satu bulan.

Ada dua pelatihan yang diberikan, yaitu bidang kuliner dan craft. Materi yang diberikan di setiap lokasi juga berbeda-beda. ”Kami memang sengaja memilih rutan atau lapas, karena mereka jarang dikunjungi padahal sebenarnya tanggung jawab membina mereka adalah masyarakat,” tuturnya.

Setiap bulan juga ada event berbagi ilmu yang dibagi ke dalam dua kategori, yaitu big event dan mini event. Setiap anggota aktif diberikan apresiasi kursus dari sebuah produk tertentu, dan yang mengikuti kursus harus membagikan ilmunya kepada anggota lain.

Uniknya, di komunitas ada penggalangan donasi dengan beberapa cara. Pertama, jika ada yang memiliki uang bisa langsung mendonasikan. Kedua, dengan kafe donasi, yaitu anggota atau non-anggota memberikan makanan, kue, atau jika ada anggota atau non-anggota yang memiliki barang yang sudah tidak terpakai diberikan ke pengurus dan akan dipromosikan di media sosial dan uangnya akan masuk ke kas.

”Kebanyakan anggota ahli memasak, jika mau donasi hanya memiliki uang, misalkan Rp50.000, mereka akan sungkan. Tetapi uang tersebut bisa diolah dijadikan makanan atau kue dan dijual. Itu akan memberikan hasil yang berlipat-lipat,” tuturnya.

Dalam penggalangan donasi ada kegiatan kursus donasi, yaitu pengurus menawarkan kepada anggota siapa yang ingin mengajar kursus nanti biayanya disamakan dengan harga kursus di luar. Keuntungan bersih akan dibagi menjadi dua, 60 persen untuk donasi atau kas dan 40 persen untuk pengajar.(rp3/c)