25 radar bogor

PBB Tegaskan tak Dukung Petahana

BOGOR-Partai Bulan Bintang (PBB) tengah menjadi sorotan terkait sikap politiknya di Pilwalkot Bogor 2018 yang memilih netral. Berbeda sikap jika melihat pelaksanaan Pilwalkot 2013. Saat itu, partai berlambang bulan bintang tersebut mengusung pasangan Bima Arya-Usmar Hariman.

Ketua Majelis Syuro PBB MS Kaban menjelaskan, baginya, keputusan yang dilakukan PBB sudah final dan mengikat. DPP sepakat untuk tidak berpihak dalam kontestasi Pilwalkot Bogor kali ini.

”Pilkada itu agenda nasional serentak, tetapi hal itu (tanpa mendukung, red) merupakan hal yang biasa. Kali ini DPP PBB memutuskan untuk tidak mencalonkan (mendukung) kepada siapa pun,” ujarnya, kepada Radar Bogor, kemarin (12/1).

Menurutnya, bahasa DPP PBB memang dengan tegas untuk tidak mendukung siapa pun. Hal tersebut sekaligus menjawab adanya perbedaan sikap antara DPP dengan DPC PBB yang cenderung mendukung petahana, Bima Arya. ”Tidak masalah, terpenting mereka (pengurus DPC, red) tidak membawa nama partai,” ungkapnya.

Dia menilai, adanya perbedaan menjadi sesuatu hal yang biasa. Hanya saja, komando partai itu harus diutamakan. Sehingga kader di daerah fatsun dengan keputusan yang telah ditetapkan.

Meski demikian, kata dia, PBB bukan berarti mutlak tidak memberikan dukungan terhadap calon wali kota dan wakil wali Kota Bogor.

Meski risiko dukungannya tidak akan terdaftar di KPU, PBB tak mempermasalahkan hal tersebut. Sampai saat ini, PBB masih menunggu kepada siapa dukungannya akan diberikan.

”Jangankan memberikan dukungan, memilih saja boleh! Lihat perkembangan, kalau sudah ada nomor (nomor pasangan calon, red) kami akan tetapkan pada siapa akan mendukung. Prinsipnya, kami akan memilih yang terbaik di antara yang terbaik,” tuturnya.

Mantan menteri kehutanan (menhut) di Kabinet Indonesia Bersatu tersebut, memastikan jika dari empat figur yang maju di Pilwalkot Bogor, ada satu pasangan yang diisyaratkan tidak menjadi pilihan Partai PBB di pilwalkot tahun ini, yakni petahana. ”Saya pikir, dengan kapasitas dia (Bima, red), levelnya sudah menteri. Saya rasa ia kader muda Indonesia yang potensial,” bebernya.(ded/c)