25 radar bogor

Ciptakan Pengolah Tempurung Kelapa

KILN: Inilah alat untuk membuat arang dari tempurung kelapa.
KILN: Inilah alat untuk membuat arang dari tempurung kelapa.

BOGOR–Inovasi teknologi dicip­takan mahasiswa IPB dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem (TMB) Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta), Mu’minah Mustaqimah. Ia menciptakan alat yang mampu membuat arang dari limbah tempurung kelapa, yang diberi nama Kiln.

Mu’minah mengatakan, terciptanya Kiln dilatarbelakangi karena orang Indonesia yang suka dengan es kelapa, sehingga limbah tempurung kelapa menumpuk dan terbuang percuma. ”Sementara, limbah tempurung kelapa sulit didaur ulang. Akhirnya saya coba berpikir bagaimana caranya agar dapat memanfaatkan limbah ini,” ujar Mu’minah.

Karena itu, Kiln diciptakan untuk memanfaatkan limbah tempurung kelapa tersebut menjadi sesuatu yang bemanfaat, yaitu arang. ”Arang ini terbilang bahan bakar yang mudah digunakan, dekat dengan masyarakat Indonesia, murah, ringan, dan risiko bahayanya pun rendah. Arang juga dapat dimanfaatkan untuk filtrasi hingga aspek kesehatan mulut,” tuturnya.

Arang tersebut dengan mudah dibuat dari tempurung kelapa dengan alat Kiln yang meman­faatkan proses kar­bonisai pada pembakaran tem­purung kelapa. ”Caranya dengan membatasi oksigen yang masuk melalui drum Kiln sehingga tempurung kelapa akan menjadi arang, bukan abu,” jelasnya.

Kiln dapat dibuat sendiri oleh berbagai kalangan mulai dari tingkat keluarga. ”Bahan pembuatan Kiln berasal dari barang-barang bekas yang mudah ditemukan, di antaranya tong atau drum bekas yang memiliki tutup dan dibuat cerobong asap, sekat, dan bahan baku utamanya, yaitu limbah tempurung kelapa,” beber Mu’minah.

Kreatifnya ide Mu’minah tersebut bahkan telah meraih penghargaan Best Oral Per­sentation dengan tema energi dalam Tri-U International Joint Seminar and Symposium (JISS) 2017 di Mei University Jepang pada Oktober 2017.

Simposium internasional ini merupakan ajang bergengsi yang diikuti dari berbagai negara dan latar belakang.

”Pengalaman perta­ma yang tidak terlupakan. Di sana juga kami menampilkan tarian Indonesia, salah satunya tari pi­ring,” pungkasnya.(cr1/c)