25 radar bogor

Baikan demi Pilkada

Ismail Pohan/INDOPOS SEMANGAT: Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Majelis Tinggi Partai Demokrat saat mengumumkan 17 pasang nama cagub dan cawagub yang diusung untuk Pilkada 2018 di kantor DPP, Minggu (7/1).
Ismail Pohan/INDOPOS
SEMANGAT: Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Majelis Tinggi Partai Demokrat saat mengumumkan 17 pasang nama cagub dan cawagub yang diusung untuk Pilkada 2018 di kantor DPP, Minggu (7/1).

JAKARTA-Partai Demokrat telah resmi mendeklarasikan dukungan untuk tujuh belas calon gubernur dan wakilnya yang akan bertanding di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018. Deklarasi ini langsung dibacakan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

SBY menegaskan, dalam menentukan partai koalisi di pilkada nanti, partainya siap menjalin kerja sama bersama semua partai, termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). “Demokrat siap dan bisa berkoalisi dengan partai mana pun,” tegas SBY di Wisma Proklamasi Jakarta, Minggu (7/1).

Demokrat dan PDIP selama ini dikenal masyarakat memiliki hubungan kurang harmonis, terutama setelah Pemilihan Presiden 2004, yang menghadirkan pimpinan masing-masing partai. Setelah SBY ditetapkan sebagai pemenang pemilu, mulai terlihat kesenjangan antara kedua partai ini. Bahkan publik banyak beranggapan dua partai besar ini tidak mungkin menjalin kerja sama.

Namun stigma negatif itu dipatahkan di pilkada mendatang. Terbukti, Demokrat dan PDIP kompak mengusung Ganjar Pranowo bersama Taj Yasin Maimoen sebagai calon di Pilkada Jawa Tengah.

Disinggung terkait pengusungan Ganjar, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Amir Syamsuddin menerangkan, tidak ada yang salah terkait arah dukungannya, sehingga tidak perlu dirisaukan. “Apa yang salah?” ucap Amir.

Amir juga tidak mau menjabarkan lebih dalam terkait proses memutuskan penunjukkan Ganjar. Menurutnya, segala hal mungkin terjadi di dalam politik termasuk Demokrat berkoalisi dengan PDIP. “Namanya politik apa aja bisa terjadi,” pungkas Amir.

Selain di Jateng, kemesraan Demokrat dan PDIP juga terlihat di Pilkada Kalimantan Barat yang kompak mengusung Karolin Margret Natasha yang merupakan kader partai moncong putih, bersama Suryadman Gidot, kader Partai Demokrat sebagai cagub dan cawagub.

Kompaknya Demokrat PDIP tentu akan menjadi perhatian masyarakat, bahkan tak sedikit publik yang akan beranggapan, bahwa kemesraan kedua partai sebagai bukti kesenjangan masa lalu yang pernah terjadi sekarang tidak ada lagi.(jp)