Winger Liverpool dan timnas Mesir, Mohamed Salah, enggan mengalah dari para pesaingnya. Dia pun dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Afrika 2017 usai mengungguli Sadio Mane (Liverpool – Senegal) dan Pierre-Emerick Aubameyang (Borussia Dortmund – Gabon).
Salah sangat dominan dengan mengumpulkan 700 poin. Sementara itu, Mane yang merupakan rekan mainnya di Liverpool, hanya mendulang 100 poin. Aubameyang di posisi ketiga dengan 60 poin. Salah pun menggantikan posisi Riyad Mahrez (Aljazair – Leicester City) yang menjadi Pemain Terbaik Afrika 2016.
Eks winger Chelsea, Fiorentina, dan AS Roma itu menjadi pemain Mesir kedua yang meraih penghargaan ini. Salah menapaki jejak Mahmoud El Khatib yang meraihnya pada 1983 lampau.
”Ini adalah penghargaan yang memang ingin saya dapatkan. Bahkan, saya ingin selalu berada dalam acara ini untuk mendapatkannya. Saya mengambil segala risiko dan menghadapi tekanan, namun semua berujung pada hasil luar biasa. Ambisi saya adalah menjadi pemain terbaik dalam sejarah sepak bola Mesir,” beber Salah seperti dilansir Soccerway.
Sepanjang 2017, Salah tampil menawan di level klub dan timnas Mesir. Salah digaet Liverpool pada 22 Juni 2017 dengan banderol 36,9 juta pounds dari AS Roma. Selama semusim di Roma (2015-2016), dia mencetak 15 gol dari 31 laga.
Bersama Liverpool, Salah tampil istimewa. Dia mencetak 17 gol dari 21 penampilannya di Premier League 2017-2018 sejauh ini. Dia juga mengemas enam gol di ajang Liga Champions.
Bersama The Pharaoh -julukan timnas Mesir- Salah menjadi aktor lolosnya Mesir ke Piala Dunia 2018. Untuk pertama kali sejak 1990, Mesir akhirnya merasakan kembali tampil di Piala Dunia.
Bisa dibilang 2017 menjadi milik Mesir. Bagaimana tidak, selain pemainnya menjadi yang terbaik di Afrika, pelatihnya juga melakukan hal sama. Hector Cuper yang merupakan pelatih timnas Mesir dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik Afrika 2017. Cuper yang sempat menukangi Valencia dan Internazionale Milan jelas sangat berjasa mengantarkan Mesir menembus Piala Dunia 2018.(epr/JPC)
