25 radar bogor

Terpilih secara Rahasia, Sisihkan Peneliti Kelas Dunia

PRESTASI: Diah Iskandriati, dosen FKH IPB yang berhasil meraih Biosafety Heroes Awards 2017.
PRESTASI: Diah Iskandriati, dosen FKH IPB yang berhasil meraih Biosafety Heroes Awards 2017.

Prestasi membanggakan berhasil diraih Diah Iskandriati. Dosen Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor (FKH IPB) ini meraih Biosafety Heroes Awards 2017 yang diselenggarakan oleh International Federation of Biosafety Association (IFBA).

Laporan: Rany Puspitasari

SELAIN mengajar di bidang primatologi, Diah merangkap sebagai peneliti senior, Biosafety Officer, dan ketua Komisi Biorisiko di Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)-Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB.

Diah memaparkan, IFBA merupakan organisasi nonpemerintah dan nirlaba yang anggotanya terdiri atas asosiasi-asosiasi biosafety sedunia. Organisasi ini memiliki kepentingan bersama dalam menerapkan dan memajukan biosafety serta biosecurity.

Sedangkan IFBA Biosafety Heroes adalah individu-individu yang dinilai istimewa dan dipilih komunitas global karena kontribusinya membuat keadaan biosafety dan biosecurity menjadi lebih baik.

“Biosafety Heroes merupakan role models yang menunjukkan kepada masyarakat bahwa masing-masing individu dapat berperan penting dalam membantu mencegah penyebaran penyakit infeksi,” ucapnya.

Dalam prosesnya, Biosafety Heroes dinominasikan dan dipilih berdasarkan prestasi, kontribusi, peran seseorang yang dianggap luar biasa dalam bidang biosafety dan biosecurity.

Menurut dia, saat mencari nominasi, komisi khusus IFBA akan melihat siapa saja individu di dunia, terutama negara berkembang yang berperan dari mulai memperkenalkan biosafety di lingkungannya sampai berhasil membuat komunitas di sekitarnya menerapkan prinsip dan sistem biosafety dan biosecurity.

“Saya tidak mendaftar atau mengikuti event, tetapi dipilih oleh kolega atau sejawat. Saya juga tidak tahu siapa saja yang menominasikan saya karena sifatnya rahasia, lalu diberikan kepada IFBA.

Selanjutnya dari sana akan diseleksi lagi oleh komisi khusus (peers-panelist) untuk menentukan yang pantas menerima award sebagai Biosafety Heroes,” papar Diah.

Untuk diketahui, Diah merupakan dokter hewan yang aktif sebagai pengurus di Asosiasi Biorisiko Indonesia dan juga Asia Pacific Biosafety Association yang berbasis di Singapura.

Selain itu, Diah juga merupakan seorang asesor untuk proses akreditasi internasional fasilitas hewan laboratorium di wilayah Asia sebagai adhoc specialist di organisasi Association for Assessment and Accreditation of Laboratory Animal Care (AAALAC) International.

Tahun ini, ia juga merupakan salah satu orang Indonesia yang lulus sertifikasi asesor World Health Organization (WHO) untuk berperan sebagai asesor di National Authority of Containtment, Kemenkes RI. “Visi saya menjadi orang yang layak dihargai dan dicintai lingkungan keluarga, teman dan komunitas saya. Bagi saya, tidak ada yang tidak bisa dilaksanakan selama kita berusaha dan istikamah,” pungkasnya.(*/c)