25 radar bogor

Mahasiswa AKA Mengabdi di Desa

KE DESA: Mahasiswa ikut upacara di salah satu sekolah dasar.
KE DESA: Mahasiswa ikut upacara di salah satu sekolah dasar.

BOGOR–Ikatan Mahasiswa Akademi Kimia Analis (IMAKA) melakukan kegiatan pengabdian sosial di Desa Sukarasa, Keca­matan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, dalam sebuah kegiatan yang dinamakan GIMA (Gerakan IMAKA Mengajar).

Menempuh 3 jam perjalanan menggunakan transportasi darat dari Kota Bogor dan 2 jam berjalan kaki menuju desa tersebut, maha­siswa sampai pada 27 Desember 2017 dan kegiatan berakhir 02 Januari 2018.

Banyak hal yang dilakukan sekelompok mahasiswa tersebut mulai dari hari pertama hingga terakhir. Satu di antaranya pembangunan infrastruktur. “Semua panitia laki-laki itu membuat bak penampungan di dekat sumber air untuk menampung air bersih lalu disambungkan ke pipa menuju bak penampungan di daerah strategis desa tersebut. Jarak yang harus ditempuh panitia memang cukup jauh, dan medannya pun lumayan,” cerita koordinator acara Mistell Terianza Husna Wibowo.

Sedangkan panitia perempuan difokuskan di kegiatan lainnya, seperti penyuluhan ekonomi kreatif mengenai pemanfaatan batang pisang untuk pupuk cair, bersih-bersih di sekolah dan masjid, upgrading MCK, serta penyuluhan kesehatan gigi bagi warga dan juga anak-anak di sekolah.

”Selanjutnya kami melakukan senam bersama dan games dengan tim pengajar juga anak-anak. Lalu sosialisasi perawatan bak penampung, operasi semut, dan pentas seni di sekolah,” bebernya.

Misyell menyebutkan, ada juga tim pengajar yang tugasnya dari hari pertama hingga hari terakhir hanya mengajar di sekolah. “Sebenarnya kegiatan dimulai di hari kedua, karena hari pertama kami habis di perjalanan dan untuk istirahat,” katanya.

Salah seorang mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut, Nilna mengatakan, kegiatan GIMA ini mengajarkan banyak hal tentang kehidupan bagi dirinya. “Tentang kesabaran, kebersamaan, dan peka terhadap lingkungan,” tuturnya.

Mahasiswa lainnya, Gusvi menambahkan, melalui kegiatan GIMA dirinya belajar untuk selalu bersyukur. “Jangan terus melihat ke atas, lihatlah ke bawah karena ternyata masih banyak yang kekurangan, tidak seberuntung kita,” katanya.(cr1/c)