25 radar bogor

Lebih Dekat dengan Komunitas Laskar Koin Seribu

BERBAGI: Anggota Komunitas Laskar Koin Seribu sedang menghitung uang koin yang berhasil dihimpun dari para anggota.
BERBAGI: Anggota Komunitas Laskar Koin Seribu sedang menghitung uang koin yang berhasil dihimpun
dari para anggota.

Berbagi. Kata itulah yang mengawali belasan pelajar dari berbagai sekolah untuk mengabdi kepada masyarakat. Melalui Komunitas Laskar Koin Seribu (LKS), mereka membantu kaum duafa dan anak-anak yatim. Mulai dari kegiatan tebar sembako, nasi boks hingga traktir yatim.

Laporan: Rany Puspitasari

Founder LKS, Ajri Fathurrahman mengatakan, ide didirikannya komunitas ini, untuk membantu warga yang kesusahan dengan cara sederhana, yakni menyisihkan koin seribu untuk berbagi.

“Mengapa koin seribu? Kami rasa kalau pelajar mengeluarkan koin seribu tidak begitu berat.Ini juga bisa mengajarkan bahwa dengan koin seribu yang sangat kecil, bisa menghasilkan kegiatan yang berarti,” ungkapnya kepada Radar Bogor.

Dia menjelaskan, sebagian besar anggota LKS adalah pelajar di Kota Bogor. Tetapi, pergerakan LKS masih di bawah pengawasan dan arahan Ponpes Nurul Hidayah, yang beralamatkan di Sirnasari RT 07/ 04 Empang. Ponpes tersebut menjadi basecamp dari LKS.

“Hampir 90 persen anggota LKS merupakan pelajar yang memang kami gerakkan agar mereka memiliki kegiatan sosial di luar dari kegiatan sekolah,” beber Ajri.
Untuk saat ini, LKS memiliki dua mitra sekolah yang digandengnya untuk perekrutan anggota juga pengumpulan donasi untuk kegitan sosial, yaitu SDIT Ar-Rahmah dan SMK Bhakti Insani.

Adapun beberapa program aksi sosial yang dilaksanakan LKS, yaitu tebar nasi boks, tebar sembako ceria, santunan, khitanan massal, traktir yatim dan bantu musala, juga bedah rumah. Nah, salah satu kegiatan yang paling berkesan, kata Ajri, yaitu saat tebar nasi boks jam 10 malam.

“Waktu itu lagi hujan, kami tebar nasi boks di Jembatan Merah. Ada salah satu anggota yang pulang ke basecamp, nangis gak berhenti. Soalnya, kepikiran ibu-ibu yang ada di pinggir jalan tidur di trotoar pakai alas cuma kardus, gak pakai selimut, dengan dua anaknya,” beber Ajri.

Ke depan, ia akan terus banyak mengajak pelajar untuk gabung supaya dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Bogor dengan berbagai kegiatan sosial yang mereka agendakan. Adapun, LKS didirikan pada 30 Desember 2014 dan diresmikan pada 30 Januari 2015.(*/c)