25 radar bogor

Kasus Penipuan dan Curanmor Tertinggi

BOGOR– Kasus penipuan masih menduduki peringkat tertinggi di wilayah hukum Polresta Bogor Kota. Tercatat sepanjang 2017 telah terjadi 295 kasus penipuan yang dilaporkan. Sedangkan di tempat kedua adalah kasus pencurian bermotor (curanmor) dengan 176 kasus.

“Disusul narkoba 175 kasus, curas (pencurian dengan kekerasan) 88 kasus, dan curat (pencurian dengan pemberatan) 28 kasus,” ujar Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya di Mako Polresta Bogor Kota, Jalan Kapten Muslihat.

Selanjutnya, kata Ulung, untuk tindak pidana gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) relatif menurun dibandingkan pada 2016. Yakni,1.520 kasus pada 2016 dan 1.505 kasus di 2017. “Untuk penyelesaian pada 2016 berjumlah 661 kasus atau 43,49 persen, dan pada 2017 sebanyak 715 kasus atau 47,51 persen. Jadi, penyelesaian kasus meningkat,” bebernya.

Sedangkan jumlah tersangka juga terjadi penurunan. Jika pada 2016 berjumlah 733 orang, pada 2017 ada 694 tersangka. Perinciannya, 483 pelaku kriminalitas dan 211 pelaku narkoba.

Selain itu, sambung Ulung, kasus penyalahgunaan narkoba pada 2016 terdata 137 kasus dengan 178 tersangka (168 laki-laki dan 10 perempuan). Jumlahnya meningkat pada 2017 yakni 176 kasus dengan 211 tersangka (207 laki-laki dan 4 perempuan).

“Masalah tawuran pelajar juga masih saja terjadi. Sepanjang 2017, ada 48 kasus dengan proses hukum satu orang, meninggal dunia satu orang, luka berat satu orang, dan luka ringan tiga orang. Jumlah ini turun dibandingkan tahun lalu terdata 64 kasus,” paparnya.

Untuk kecelakaan lalu lintas, lanjutnya, pada 2016 terjadi 149 kasus. Jumlahnya turun 20,81 persen atau 118 kasus pada 2017. Namun, dalam kasus ini jumlah korban meninggal dunia meningkat. Pada 2016 ada 36 orang, sedangkan pada 2017 mencapai 53 orang atau naik 47, 22 persen.

“Pada 2016, untuk luka berat 80 orang dan luka ringan 121 orang. Sedangkan pada 2017, luka berat 23 orang dan luka ringan 99 orang. Untuk kerugian materi Rp320 juta pada 2016, dan Rp340 juta pada 2017,” pungkasnya.(wil/c)