25 radar bogor

Pemkot Usulkan 3.098 PNS Baru

grafis

BOGOR– Jumlah pegawai negeri sipil (PNS) di Pemkot Bogor masih jauh dari ideal. Berdasar perhitungan, tingkat kecukupan PNS di lingkungan pemkot masih 60 persen dari kebu­tuhan normal. Karena itu, pemkot mengusulkan penambahan formasi 3.098 PNS baru ke pemerintah pusat untuk memenuhi jumlah PNS.

Jumlah tersebut lebih sedikit dari kekurangan pegawai di Pemkot Bogor yang tercatat mencapai 3.782 orang. Menurut Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BKPSDA) Kota Bogor, Fetty Qondarsyah, jumlah 3.098 PNS yang diusulkan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) itu, masih bersifat sementara. “Kami pun belum dapat informasi kapan pembukaan CPNS-nya. Sementara yang menentukan, ya, pemerintah pusat,” kata Fetty.

Dia menjelaskan, hasil rekapitulasi perencanaan pegawai aparatur sipil negara (ASN) berdasarkan data e-Formasi Pemkot Bogor, jabatan fungsional keahlian menjadi yang paling banyak diusulkan, mencapai 1.962 orang.

Jabatan fungsional keterampilan 362 orang. Selebihnya, yang diusulkan merupakan jabatan administrasi pelaksana 762 orang dan 12 orang pengawas.

“Jabatan fungsional keahlian meliputi tenaga medis, dokter, hingga guru. Jika diakumulasi, kebutuhan tenaga jabatan itu mencapai 5.254 orang. Sementara, Pemkot Bogor hanya memiliki 3.376 orang hingga akhir 2017 lalu,” bebernya.

Klik Gambar

Dirinya juga menjelaskan, jabatan-jabatan tersebut memang paling banyak diusulkan karena di sektor itulah yang paling banyak kekurangan. Namun tetap saja, jika usulan jabatan tersebut diterima, Pemkot Bogor tetap kekurangan 1.885 orang. “Terakhir kali pemkot mendapatkan formasi PNS pada 2014. Itu pun hanya 20 orang untuk pelayanan dasar, yakni SD,” terangnya.

Sejauh ini, kata Fetty, pemkot telah melakukan sederet upaya untuk menutupi kekurangan tenaga. Semisalnya dengan menerima PNS pindahan dari luar. Serta mengoptimalisasi PNS yang ada, yakni dengan rangkap jabatan.

“Di sisi lain, enggak boleh menerima honorer juga outsour­cing di lingkungan pemkot. Tapi, mau enggak mau harus begitu, karena kebutu­hannya mendesak. Kami semua sama-sama mendorong, khusus­nya untuk K2 Disdik dipriori­taskan, karena mereka berperan besar dalam pendidikan di Kota Bogor,” tegasnya.

Sementara itu, Disdik Kota Bogor berharap, 400 guru hono­­rer K2 bisa diangkat menjadi PNS pada 2018. Menyusul rencana Kemen PAN-RB mem­buka lowongan CPNS tahun ini.

Kepala Disdik Kota Bogor Fakhrudin menjelaskan, pemkot kekurangan 800 tenaga pengajar PNS. Andai pegawai honorer K2 bisa diangkat menjadi PNS, Kota Bogor tetap masih kekurangan guru PNS.
“Tapi kan beban APBD-nya jadi berkurang, atau kita bisa menambah tenaga non-PNS lagi untuk menutup kekurangan itu,” kata Fahmi, sapaannya.

Kekurangan itu, kata dia, terjadi di 240 SD dan SMP di Kota Bogor. “Mudah-mudahan ini jadi pertimbangan peme­rintah pusat. Terutama yang K2 ini bisa diangkat,” pungkasnya.(wil/c)