25 radar bogor

Ingin Emas Sebelum Gantung Raket

KOMPAK: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir belum terkalahkan di nomor ganda campuran.
KOMPAK: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir belum terkalahkan di nomor ganda campuran.

JAKARTA–Spesialis ganda campuran nasional dan juara dunia 2017, Liliyana Natsir mengaku memendam harapan pada Asian Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang medio tahun ini.

Hingga Asian Games Incheon 2014 lalu, misalnya, prestasi terbaik Liliyana ialah meraih medali perak. Kini, atlet yang akrab disapa Butet itu berharap bisa mem­persembahkan keping medali tertinggi bagi Indonesia.

”Mudah-mudahan bisa mempersembahkan medali emas Asian Games untuk Indonesia karena tampil di negeri sendiri,” Liliyana seperti dikutip dari Indopos (Grup Radar Bogor).

Asian Games 2018 kemungkinan akan menjadi turnamen terakhir bagi Liliyana. Setelah berpartisipasi pada pesta olahraga empat tahunan negara-negara Asia tersebut, Butet memutuskan akan gantung raket.

Ini tentu menjadi catatan tersendiri bagi PP PBSI agar segera memunculkan pengganti yang sepadan supaya kiprah Indonesia di ganda campuran tetap disegani dunia.

Terkait dengan hal itu, Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) melakukan perombakan cukup besar pada nomor ganda campuran guna mencari pelapis bagi pasangan Tontowi/Liliyana. Selain memisahkan pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto, PP PBSI juga memindahkan pemain ganda putra Ricky Karanda Suwardi ke nomor ganda campuran.

Terhitung mulai tahun ini, Praveen akan bertandem dengan Melati Daeva Oktavianti, sedangkan Ricky berpasangan dengan Debby. Adapun duet Hafis Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja tetap dipertahankan.

Nantinya, ketiga pasangan ganda campuran pelapis Tontowi/Liliyana ini akan menjalani uji coba turnamen pada Januari 2018. Prestasi mereka akan terus dipantau PP PBSI guna menentukan komposisi pemain untuk membela Indonesia pada Asian Games 2018. (bam)