BOGOR–Terjawab sudah ke mana ‘menghilang’-nya bus Uncal yang biasanya terparkir di Balaikota Bogor. Rupanya, bus yang telah diluncurkan setahun silam ini lagi-lagi dikembalikan ke Bandung sedari sebelum Natal untuk pemasangan seatbelt (sabuk pengaman).
Kasi Angkutan Umum Nontrayek Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Mulyadi, mengatakan, pemasangan sabuk pengaman untuk bus berkapasitas 25 kursi tersebut, sebagai salah satu syarat untuk memenuhi sertifikat registrasi uji tipe (SRUT). “Jadi, dalam SRUT disyaratkan harus dilengkapi seatbelt. Maka, mau tak mau kita harus memasangnya lagi di Bandung,” ujar Mulyadi kepada Radar Bogor kemarin (2/1).
Dia pun mengaku tak tahu-menahu soal bus Uncal yang harus bolak-balik Bandung untuk memenuhi kebutuhan SURT. Sebab, hal itu tergantung dari karoseri. Adanya libur Natal dan tahun baru, juga menjadi salah satu penyebab lambannya penyelesaian SURT. “Jadi, ke-pending pas libur. Kalau SRUT-nya keluar, paling lambat awal Februari bisa beroperasi,” tuturnya.
Mulyadi mengatakan, penambahan seatbelt menjadi penting untuk menghindari kecelakaan saat perjalanan, khususnya bagi orang tua dan anak-anak. “Tinggal seatbelt-nya saja, kalau untuk lampu dan segala macamnya itu sudah selesai. Masih tetap 25 orang, pakai seatbelt semua. Kalau yang muda-muda boleh berdiri, tapi untuk yang duduk wajib pakai seatbelt,” tegasnya.
Lebih lanjut Mulyadi mengatakan, untuk teknis pengoperasian bus masih di Sabtu dan Minggu dengan tiga kali keberangkatan. Pagi, siang, dan sore hari. Disiapkan tiga rute. Jika penumpang bosan di rute pertama, bisa memilih rute dua atau tiga.
“Tetap gratis. Kalau (naik) berkelompok bisa menyesuaikan jika ada keinginan ke lokasi lain,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, tepat setahun setelah diluncurkan, bus Uncal tak kunjung beroperasi. Padahal, baik warga Bogor maupun luar Bogor menanti-nantikan berkeliling Kota Bogor dengan bus Uncal.(wil/c)