25 radar bogor

Uang 1.800 Jamaah Rp30,7 Miliar Nyangkut

JAKARTA–Kasus penipuan travel umrah Hannien Tour (HT) membuka fakta bahwa kejahatan umrah tidak melulu terjadi di paket umrah murah. Rata-rata jamaah umrah HT ikut paket Rp24 juta per orang. Meskipun ada yang ikut paket promo mulai dari Rp15 juta hingga Rp19 juta. Masyarakat harus lebih selektif memilih travel umrah.

Kementerian Agama (Keme­nag) telah resmi mencabut izin HT (Nomor D/472 tertanggal 22 Juni 2012) di penghujung 2017 lalu. Saat ini bos HT yakni Farid Rosyidin sudah ditahan oleh jajaran Polres Solo.

Koordinator korban HT Rully Prayoga mengatakan, saat ini ada sekitar 1.800 korban yang tertipu. Dengan jumlah uang yang sudah disetor mencapai Rp30,7 M. Rully berharap uang itu bisa dikembalikan ke masing-masing jamaah.

’’Kami sudah siapkan gugatan perdata,’’ tutur pria yang sempat melaporkan Farid ke Bareskrim Mabes Polri September 2017 lalu itu kemarin (1/1).

Farid menceritakan HT ini berbeda dengan First Travel (FT) yang jelas-jelas menyeleng­garakan umrah dengan biaya sangat murah. Yakni sebesar Rp14 jutaan. Khusus untuk travel HT, dia mengatakan banyak jamaah yang tertipu mengikuti paket reguler seharga Rp24 juta.

Dia mencontohkan dirinya mendaftar untuk tiga orang keluarganya Januari 2017 lalu. Untuk masing-masing nama sudah membayar uang muka Rp10 juta. Memasuki April 2017 dia mulai mencium gelegat tidak beres di travel HT.

Yakni adanya kasus 30 jamaah umrah HT dari Tasikmalaya yang terlantar di bandara Soekarno-Hatta. Kemudian juga mulai ada yang melaporkan travel HT ke kepolisian.

Farid lantas mengajukan penarikan dana (refund). Dijanjikan cair pada Agustus 2017. Tetapi sampai sekarang tidak ada pencairan dana refund itu.

Praktik merekrut jamaah umrah oleh HT banyak terjadi di Solo, Makassar, dan Pekanbaru. Sedangkan kantor pusat sekaligus rumah Farid berada di Cibinong, Kab. Bogor.(wan/agm)