25 radar bogor

Tiga Bulan Begadang demi Air

AIR MATI: Sudah tiga bulan terakhir warga RT 07/05, Kelurahan Kedungbadak, tidak bisa menikmati air bersih pada pagi hingga sore. Sebab, air baru mengalir pada tengah malam saja.
AIR MATI: Sudah tiga bulan terakhir warga RT 07/05, Kelurahan Kedungbadak, tidak bisa menikmati air bersih pada pagi hingga sore. Sebab, air baru mengalir pada tengah malam saja. (Nelvi/Radar Bogor)

BOGOR–Sudah tiga bulan ini, warga RT 07/05, Jalan Kolonel Enjo Martadisastra, Teplan, Kelurahan Kedungbadak, Kecamatan Tanahsareal, mengalami krisis air bersih. Mereka harus begadang lantaran air PDAM baru mengalir ke keran rumah warga pada pukul 02.00 dini hari.

Istri ketua RT setempat, Supi Pujiawati mengatakan, hampir tiap malam ia bersama 21 ibu rumah tangga di RT-nya terpaksa harus beraktivitas malam. Seperti mencuci baju dan menampung air, karena air baru mengalir tengah malam.

“Kami selalu nunggu air mengalir. Biasanya jam 7 malam tidur, jam 9 bangun. Kalau air belum mengalir lagi, nanti jam 11 bangun lagi. Nah, kalau sudah begitu biasanya jam 2 malam baru ngalir,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Mandi pun, mereka hanya sekali dalam sehari. Lantaran, air yang ditampung sengaja disimpan untuk digunakan seharian. Mengantisipasi kekurangan air, biasanya warga menggunakan air galon atau meminta tetangga yang masih memiliki sumur. “Hanya tiga-empat rumah yang ada sumurnya. Kadang kami minta atau nebeng air ke mereka, karena seharian benar-benar mati total,” ungkap Supi.

Masalah ini, kata dia, sudah dikomplain berkali-kali ke pihak PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor. Namun, pihak PDAM menjawab dengan beberapa alasan. “Alasan PDAM lagi kekeringan, karena memang lagi kemarau. Ketika musim kemarau lewat, mereka beralasan ada pergantian aliran,” keluhnya.

Sejatinya, pihak PDAM Tirta Kahuripan pernah memberikan bantuan 3.000 liter air bersih dalam satu truk beberapa minggu lalu. “Tapi, itu hanya sekali,” tambah Supi.

Menanggapi keluhan warga, Kabid Humas PDAM Tirta Kahuripan Agus Rianto menyatakan permintaan maafnya atas nama instansinya kepada pelanggan atas ketidaknyamanan tersebut. “Hal ini sehubungan dengan gangguan pengaliran. Kami sudah berkoordinasi dengan bagian distribusi dan cabang, mereka masih terus mencari penyebabnya,” ucapnya.

Mudah-mudahan, kata dia, dalam waktu dekat sudah bisa diatasi dan kembali normal. Untuk pengiriman bantuan tangki air tetap dilakukan suplai dari cabang PDAM Tirta Kahuripan. “Untuk permintaan suplai, masyarakat bisa menghubungi cabang Kedung-halang bagian pelayanan atau hubungi kantor pusat. Terima kasih,” pungkasnya.(ran/c)