25 radar bogor

Pesta Tahun Baru Dilarang Berlebihan

SIAGA: Petugas Polres Bogor disiagakan di berbagai titik rawan kejahatan hingga kemacetan. (Sofyansah/Radar Bogor)
SIAGA: Petugas Polres Bogor disiagakan di berbagai titik rawan kejahatan hingga kemacetan. (Sofyansah/Radar Bogor)

BOGOR–Badan Narkotika Nasional (BNN) tidak begitu saja melewatkan momen per­gantian tahun. Mereka sudah menyusun rencana dan strategi untuk melak­sanakan operasi serentak di seluruh wilayah Indonesia.

Kepala BNN Komjen Budi Waseso menyampaikan bahwa operasi tersebut dilaksanakan lantaran pesanan narkoba menjelang malam tahun baru kerap naik. Pejabat yang lebih akrab dipanggil Buwas itu mengungkapkan, sudah menginstruksi seluruh jajaran BNN. Termasuk di antaranya BNNP dan BBNK.

”Di seluruh Indonesia kita pantau dan sudah ada targetnya masing-masing,” ungkap dia ketika diwawancarai usai memusnahkan barang bukti narkotika sitaan BNN dan Polri kemarin (28/12).

Tidak hanya BNN, operasi tersebut turut didukung oleh TNI-Polri. Itu dilakukan agar masyarakat yang merayakan tahun baru tidak terganggu. Tapi, tetap memastikan seluruh rencana yang sudah disusun terlaksanakan dengan baik. ”TNI mem-backup kekuatan untuk penindakan nanti di lapangan pada saat tahu baru,” ucap perwira tinggi (pati) Polri dengan tiga bintang di pundak itu.

Khusus di ibu kota, sejak jauh hari BNN sudah memetakan lokasi-lokasi yang rawan peredaran narkotika pada malam pergantian tahun. Menurut Buwas, tidak kurang 36 diskotek di ibu kota menjadi sasaran instansinya. Seluruhnya sudah didatangi oleh BNN dan terbukti transaksi jual beli narkotika terjadi di sana.

Berdasar data dari BNN, jumlah barang sitaan yang dimusnahkan beragam. Terdiri atas 453,56 kilogram shabu, 712.116 butir ekstasi, 647,13 kilogram ganja, 10 ribu butir happy five, 100 gram ketamine, 69,78 kilogram daun cathinone, dan 1 juta butir tablet PCC. Seluruhnya dimusnahkan setelah diperiksa dan dipastikan merupakan barang haram yang tidak boleh beredar di Indonesia.

Sementara itu, kawasan Puncak masih menjadi salah satu objek wisata favorit masyarakat dari berbagai daerah. Tak heran, hotel hingga vila mayoritas sudah di-booking.

Azka Ibrahim (32), misalnya. Warga Kebonjeruk, Jakarta, ini sudah mengajukan cuti sejak jauh hari demi menghabiskan waktu di penghujung tahun bersama keluarganya.

“Kebetulan akhir tahun ini bertepatan dengan libur sekolah anak,” ucapnya kepada Radar Bogor, saat terjebak macet di simpang Gadog, kemarin.

Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) mencatat, saat ini dari 200 vila yang disewakan secara manual sudah penuh ter-booking. “Untuk vila, sekarang sudah habis dipesan,” ujar Ketua Kompepar Teguh Mulyana kepada wartawan, kemarin.

Tak dapat dimungkiri, vila di kawasan Puncak menjadi pilihan merayakan akhir tahun untuk berbagai kegiatan.

Salah satu pemilik vila di bilangan Desa Kopo, Rendra Wibawa Septiawan (45) mengaku kalau pem-booking mayoritas anak muda dari Jakarta. “Biasanya anak muda dan pasangan,” tutur pria berkemeja biru itu saat ditemui Radar Bogor.

Selain Puncak, wilayah utara Kabupaten Bogor menjadi objek kunjungan. Buktinya, hampir sepanjang Jalan Raya Kemang-Parung masih ada berbagai tempat untuk pijat hingga karaoke. “Di sini semua ada. Ayo masuk dulu aja. Soal harga bisa dibicarakan,” ucap SR (32) wanita berambut pirang saat ditemui wartawan di sekitar Gang Sandiwara RT 04/09, Desa Kemang, Rabu (27/12) malam.

Sekilas, bentuk kontrakan itu seperti pabrik. Namun, ketika masuk, terlihat kos-kosan dua lantai. Di dalamnya terdapat sekitar 70 kamar khusus untuk layanan jasa pijat. Setiap kamar berukuran 2×2 meter lengkap dengan kamar mandinya. Sedangkan untuk fasilitas, kontrakan itu menyediakan kasur busa, kipas angin kecil, dan TV 17 inci di setiap kamarnya.

Tak jauh dari sana, ada warung kopi. Para tamu dapat menikmati secangkir kopi seduh sembari ditemani wanita pramusaji di sana. Namun, di sana bisa dibanderol sampai Rp50 ribu per cangkir.

“Pertama saya ke sini. Kaget lihat harganya. Ngopi dan rokok saja sampai habis Rp150 ribu. Kalau gak bayar, ada premannya,” tutur Ridwan Supanji (28) pengunjung warung kopi asal Sawangan, Depok itu.

Perayaan tahun baru kali ini akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, Wali Kota Bogor Bima Arya melarang warga Bogor untuk menyalakan petasan. Tak hanya itu, jika tahun sebelumnya Pemkot Bogor memusatkan kegiatan malam tahun baru di Tugu Kujang, kali ini Bima menyatakan tidak akan ada kegiatan.

“Tidak boleh, petasan tidak boleh. Nanti tidak boleh ada petasan karena bisa menimbulkan potensi kebakaran juga,” jelasnya kepada Radar Bogor, kemarin.

Ia mengatakan, pada saat perayaan malam Tahun Baru 2018 pemkot hanya akan fokus mengamankan titik-titik yang dijadikan tempat berkumpul oleh masyarakat. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Satpol PP Kota Bogor serta Dishub Kota Bogor untuk mencatat titik mana saja yang dijadikan tempat malam tahun baru. “Kalau ada titik perayaan yang terbilang besar maka akan disiagakan petugas untuk menjamin keamanan, terutama di seputaran Kebun Raya,” terangnya.

Ia meminta masyarakat Bogor tidak berlebihan dalam merayakan malam tahun baru. Mengenai pengaturan lalu lintas, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk meminimalisasi kepadatan yang terjadi di pusat kota.

“Ada jalur-jalur yang ditutup, karena pasti akan banyak arus kendaraan dari kabupaten masuk ke kota. Nanti mungkin akan ada rekayasa. Itu akan dikendalikan,” sebutnya.

Serupa, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya juga melarang terkait peredaran petasan di Kota Hujan. Bahkan, pihaknya sudah mulai melakukan razia sejak jauh-jauh hari. Kini, penertibannya lebih ditingkatkan mengingat semakin mendekati hari perayaan malam tahun baru.

“Petasan itu pada prinsipnya dilarang. Artinya, kami sudah melaksanakan operasi rutin yang ditingkatkan mulai dari sekarang bahkan sampai nanti,” ujarnya.

Namun, menurut Ulung, khusus untuk kembang api sebagian masih diperbolehkan. Hanya saja, perlu memiliki izin terlebih dahulu. “Kita lihat dulu, ada izinnya tidak. Kalau ada izinnya, masak kita larang. Izin itu kan sudah dikaji dan dikeluarkan oleh instansi terkait,” kata Ulung.

Hingga kini, operasi terhadap petasan terus dilakukan. Kabagops Polresta Bogor Kota, Kompol Fajar Hari Kuncahyo mengatakan bahwa pihaknya sempat menyita 9.900 petasan sekitar dua pekan lalu. “Kemarin di awal didapati 9.900 petasan yang diamankan,” ungkapnya.

Namun, pekan ini setelah melakukan razia di berbagai lokasi yang ada di Kota Bogor, hasilnya nihil. “Tetap dilaksanakan, saat ini dari pantauan di lapangan alhamdulillah negatif. Penertiban petasan sudah dilaksanakan dari kemarin,” tukasnya.

Terpisah, Polres Bogor memusnahkan minuman keras (miras) dan petasan yang diamankan sepanjang Desember 2017. Kapolres Bogor AKBP Andi Moch Dicky mengatakan, terdapat 23.316 miras botol, 1.335 miras bungkusan, 13 miras dalam jeriken, dan 14.515 petasan yang dimusnahkan. “Ini untuk menciptakan rasa aman, tertib, nyaman dan kondusif menjelang malam pergantian tahun,” ujarnya.

Pemusnahan miras sendiri menggunakan alat berat dan untuk petasan dilakukan dengan cara disiram air. “Barang-barang kami amankan dari 31 polsek, Sat Intelkam, Sat Sabhara dan Sat Narkoba,” tukasnya.(all/don/fik/d)