25 radar bogor

Koalisi Demokrat-Golkar untuk Pilgub Jabar

Manuver partai politik men­jelang pelaksanaan pemilihan gubernur Jawa Barat begitu di­namis. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) tiba-tiba saja ’’me­ninggalkan’’ Deddy Mizwar (Demiz). Partai Demokrat sebagai pengusung Demiz sekonyong-konyong juga menemukan koalisi baru. Yakni, Partai Golkar yang mengusung Dedi Mulyadi.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, partainya sudah menjalin komunikasi dengan Partai Golkar untuk membicarakan Pilgub Jabar. Pertemuan dilakukan antara DPW Partai Demokrat Jabar dan DPD Partai Golkar Jabar. Dalam pertemuan tersebut, mereka mengusulkan nama Demiz dan Dedi untuk maju dalam Pilgub Jabar tahun depan.

Siapa yang akan menduduki posisi calon gubernur? Syarief menyatakan, pihaknya menyerahkan kepada Demiz dan Dedi. Keduanya yang akan menentukan mana yang berada di posisi calon gubernur dan siapa yang menjadi calon wakil gubernur. ’’Mereka yang lebih tahu,’’ terang dia saat dihubungi Jawa Pos (Grup Radar Bogor) kemarin (28/12).

Dia berharap, keduanya segera bertemu untuk membahas posisi pasangan calon. Jika mengacu kepada hasil survei, Demiz yang layak menjadi calon gubernur. Sebab, elektabilitas dia lebih tinggi. Selain itu, papar dia, Demiz sudah berpengalaman dalam birokrasi. Dia pernah menjabat wakil gubernur satu periode. ’’Demiz lebih unggul dan bisa menjadi nomor satu,’’ urainya.

Bagaimana jika Golkar menginginkan Dedi sebagai calon gubernur? Syarief mengatakan, semua keputusan diserahkan kepada dua calon. Saat ini komunikasi antara Demokrat dan Golkar masih tahap awal. Ke depan pasti ada pertemuan lanjutan. ’’Akan diumumkan secara resmi. Secepatnya diumumkan,’’ tuturnya.

Terpisah, Wakil Sekjen Pemenangan Pemilu Partai Golkar Ratu Dian Hetifah membenarkan bahwa Dedi Mulyadi telah menjalin kesepakatan dengan Demiz untuk berduet dalam Pilgub Jabar. Namun, hingga kemarin, belum ditentukan siapa yang akan mendapat posisi cagub atau cawagub. ’’Saat ini masih dilakukan komunikasi intensif antara Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar,’’ kata Ratu saat dihubungi, kemarin.

Ratu menjelaskan, DPP telah memberikan mandat kepada Dedi sebagai calon pilihan Golkar untuk melakukan komunikasi untuk membentuk koalisi di Jabar. Dalam hal ini, DPP juga memberikan keleluasaan terhadap posisi pencalonan Dedi dalam koalisi nanti. ’’DPP Partai Golkar memberikan kesempatan kepada Dedi, baik sebagai Jabar I (cagub) ataupun Jabar II (cawagub),’’ kata Ratu.

Ratu menilai, koalisi Partai Golkar dengan Partai Demokrat dalam pilgub Jabar bisa saja bertambah. Selain berkomunikasi dengan Demiz, Dedi menjalin komunikasi dengan partai lain untuk bergabung. ’’Saat ini Dedi berusaha menghubungi Hanura,” jelasnya.

Ratu optimistis bahwa koalisi Partai Demokrat saat ini adalah langkah konkret. Apalagi, Partai Golkar memiliki 17 kursi di DPRD Jawa Barat ditambah dengan elektabilitas dua calon yang diperhitungkan dalam berbagai survei. ”Kami yakin Dedi Mulyadi mampu memberikan harapan bagi Partai Golkar mewujudkan kontestasi pilkada untuk menang,’’ tandasnya.(lum/bay/c4/fat)