JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan, menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019. Tahun depan, ada 171 kabupaten/kota di Indonesia yang akan menggelar pilkada.
“Masyarakat Indonesia jangan sampai terpecah belah karena pelaksanaan pilkada yang hanya lima tahun sekali,” kata Jokowi ketika memberikan sambutan pada Puncak Perayaan Hari Ulang Tahun ke-51 Angkatan Muda Siliwangi (AMS) di Gedung Merdeka Kota Bandung, Kamis (28/12).
Masyarakat bebas memilih pemimpin terbaik di daerah masing-masing saat pelaksanaan pilkada. Namun setelah itu harus rukun kembali sebagai saudara sebangsa dan setanah air. Jokowi tidak ingin persatuan dan kesatuan bangsa terkoyak karena pertarungan pemilihan kepala daerah.
“Untuk itu saya titip, ya katakan sekali lagi, negara ini adalah negara besar, jangan sampai kita mengorbankan persatuan dan persaudaraan kita sebagai sesama anak bangsa, hanya untuk urusan pilkada,” tuturnya.
Presiden juga mengingatkan bahwa perbedaan jangan sampai menghilangkan persaudaraan sebagai sebuah bangsa.
“Kita merupakan saudara sebangsa dan setanah air, silakan pilih pemimpin negara yang paling baik, setelah itu kita kembali jadi saudara sebangsa setanah air. Jangan sampai tidak saling sapa tetangga, antarkampung, antarteman, jangan!” ungkap Presiden.
Jokowi meminta masyarakat melaksanakan pemilu dengan baik dan memilih calon kepala daerah terbaik berdasarkan kemampuan. Kepala negara juga mengingatkan agar tidak menggunakan cara-cara yang tidak baik saat pelaksanaan pilkada.
“Jangan sampai pada saat kampanye, saling mencela, saling menjelekkan, saling mencemooh, dan saling menjatuhkan. Terkadang kita sering lupa saat kampanye kita ini adalah satu dan saling bersaudara, ini yang harus kita rawat dan kita pelihara,” kata Jokowi.
Para kandidat terbaik calon kepala daerah diharapkan mengedepankan gagasan, program terbaik, bukan menyampaikan hal-hal yang menyesatkan.
“Apalagi sampai memecah belah persatuan yang sudah kita bina selama ini,” katanya.(ric/bey)