25 radar bogor

Bangunan Masjid Berubah dari Rencana


BELUM TUNTAS: Pembangunan masjid besar di Klapanunggal yang baru mencapai 50 persen. (Azis/Radar Bogor)

KLAPANUNGGAL-Pemba­ngu­nan Masjid Besar Klapanu­nggal, tampaknya, tidak sesuai harapan. Hasilnya bahkan tidak sesuai dengan maket gambar awal yang disosialisasikan kepada warga. Alhasil, banyak yang menduga pembangunan masjid tersebut di-mark up oleh pemborongnya.

“Yang warga ketahui, sesuai gambar yang telah disosiali­sasikan memiliki menara, tapi kok bisa berubah gambarnya,” ucap salah satu pengurus Karang Taruna Kecamatan Klapa­nunggal, Dede Mulyana.

Ia menilai, perubahan rencana konstruksi bangunan masjid pada akhirnya menimbulkan pertanyaan besar di masyarakat. “Apakah mungkin, ada yang berani mark up dana masjid. Keterlaluan kalau sampai benar terjadi,” katanya.

Terlebih lagi, biaya pembangu­nan yang dianggarkan oleh peme­­rintah cukup besar. Yakni, menca­pai lebih dari Rp2,5 miliar.

Terpisah, konsultan pengawas PT Hariara, Edwar menerangkan, perubahan rencana fisik bangu­nan masjid dilakukan lantaran menye­suaikan spek dari pemerintah. Hal itu terjadi karena penye­suaian anggaran.

“Kalau dana yang tersedia tak mencukupi, maka desain yang kami rencanakan di awal terpak­sa harus diubah,” jelasnya.

Menurut Edwar, pengubahan peren­canaan awal yang tertuang di dalam gambar merupakan hal biasa. Kondisi itu terjadi ka­re­na penyesuaian dengan ke­mam­puan dana. “Gam­bar yang kami ajukan selalu mendekati kesempurnaan. Namun, jika dana tak mencukupi, harus dilaku­kan penyesuaian,” ucapnya.

Hingga kemarin, pekerjaan pembangunan proyek masjid besar yang dimulai awal Okto­ber itu masih belum men­capai 50 persen. Pemegang proyek, PT Belindo dianggap ber­­main mata dengan peme­rin­tah sehingga rencana gam­bar dengan bentuk fisik bang­unan masjid berubah.(azi/c)