25 radar bogor

Butuh Dana untuk Donorkan Ginjal

BOGOR–Bagi seorang ibu, anak merupakan segalanya. Ungkapan itu, menggambarkan pengorbanan Ratna Juwita (52) warga Margabhakti RT 01/01, Kelurahan Kertamaya, Keca­matan Bogor Selatan, yang rela mendonorkan ginjalnya kepada anaknya, Rasyid Mudakir (23) yang kondisinya makin memburuk.

Ratna mengatakan, anaknya sakit sejak kecil, bahkan badannya mulai bengkak. “Hasil laboratorium dan diagnosis dokter waktu itu, ginjalnya bermasalah. Faktor bawaan gen. Dulu almarhum papanya juga cuci darah,” jelasnya kepada Radar Bogor, Selasa (26/12).

Pada 2010, Rasyid mulai cuci darah secara rutin seminggu dua kali hingga sekarang di RS Marzoeki Mahdi, tepatnya Selasa dan Jumat. Sudah tujuh tahun cuci darah, namun kondisinya semakin menurun. Tulang mulai keropos, hingga sulit bangun dan berjalan. Jantungnya membengkak dan mulai bocor.

Karena kondisinya seperti itu, Rasyid harus secepatnya menjalani transplantasi ginjal (operasi cangkok ginjal) agar kondisinya tidak semakin buruk. “Saya siap mendonorkan ginjal saya untuk anak dan sudah diperiksa. Alhamdulillah, ginjal saya bagus dan baik,” ungkap Ratna.

Hanya saja, kata dia, biaya pemeriksaan sebelum mendonorkan ginjalnya sangat mahal dan tidak di-cover BPJS. Alhasil, wanita yang sehari-harinya sebagai pengojek online ini pun menyebarkan ke berbagai media sosial tentang kondisi anaknya, dan memerlukan dana bantuan dengan kisaran kurang lebih Rp70 juta.

Hingga saat ini, sambung dia, dana yang terkumpul baru sebesar Rp100 ribu. “Saya akan terus upaya sampai anak saya sehat,” tutupnya.(ran/c)