25 radar bogor

Sama-sama Belajar Komunitas Yuk Jadi Orangtua Shalih

KOMPAK: Anggota Komunitas Yuk Jadi Orangtua Shalih Chapter Bogor saat berkumpul bersama.
KOMPAK: Anggota Komunitas Yuk Jadi Orangtua Shalih Chapter Bogor saat berkumpul bersama.

Semua orang tua ingin memiliki anak saleh-salehah. Salah satu caranya, orang tua harus lebih dulu memperbaiki diri dan jadi teladan baik agar apa yang diharapkan dapat terwujud.

Upaya menjadi orang tua teladan dengan senantiasa menambah ilmu pun menjadi keharusan. Saat ini ada Komunitas Yuk Jadi Orangtua Shalih yang mengajak mewujudkannya.

Komunitas Yuk Jadi Orangtua Shalih Chapter Bogor berangkat dari keinginan para orang tua untuk membersamai anak dengan optimal. Mereka ingin memiliki anak yang saleh dengan menyalehkan diri.

Para anggota komunitas ini merupakan alumni Auladi Parenting School, Program Sekolah Pengasuhan Anak (PSPA) yang didirikan Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari, akrab disapa Abah Ihsan, yang kini sudah memiliki alumni lebih dari 60.000 orang.

”Para alumni memiliki satu frekuensi, beresonansi, punya cita-cita memelihara spirit menjadi manusia pembelajar, akhirnya memutuskan untuk membuat komuitas ini,” tutur Inisiator Komunitas Yuk Jadi Orangtua Shalih Chapter Bogor Yuli Kusumadewi Anshory.

Awalnya, kata dia, hanya beberapa orang yang berinisiatif membentuk komunitas ini. Mereka berpendapat bahwa setelah lulus dan memiliki ilmu mengenai parenting lebih baik sebulan sekali bertemu untuk saling berbagi pengalaman pengasuhan, berbagi ilmu, memberikan solusi dan saling menguatkan. Pada September 2017, Yuli dan teman-teman mendirikan komunitas tersebut.

Komunitas ini memiliki slogan menjemput khusnul khatimah dengan terus memantaskan diri menjadi orang tua saleh. Komunitas juga rutin mengadakan pertemuan sebulan sekali dengan uang kas sebesar Rp10.000 per orang untuk dana sosial. Saat ini ada 100 anggota yang setiap hari aktif komunikasi di grup.

Tujuannya, untuk menjaga semangat menjadi orang tua yang harus selalu belajar, membuat semangat itu terus berkobar dan tidak menjadi orang tua frustrasi saat menghadapi ujian dari anak-anak. ”Menjaga semangat agar menjadi orang tua bisa selalu positif, tidak berputus asa dan selalu memperbaiki diri,” tuturnya.

Yuli menuturkan, komunitasnya sebenarnya terbuka untuk semua orang tua. Tetapi untuk sementara ini, membatasi keangggotaan hanya bagi alumni PSPA, karena jika sudah menjadi alumni sudah dapat materi parenting dari dasar, sehingga ketika bergabung sudah mengerti filosofinya. Sekretariatnya ada di dua tempat di wilayah Bogor yang dipergunakan untuk bertemu dan belajar.

”Ke depan sangat mungkin dibuka untuk umum, karena banyak sekali peminatnya dan sedang kami rundingkan,” tuturnya.

Visi komunitas ini ingin masing-masing anggota menuju keluarga bahagia. Penggeraknya adalah orang tua yang membuat anak nyaman di rumah, agar anak senantiasa bisa patuh kepada orang tua dibandingkan dengan yang lain.

”Menyediakan waktu setidaknya tiga jam per hari untuk membersamai mereka (anak) bukan hanya dekat dengan mereka. Keluarga yang bahagia dan kebahagiaanyang kita rasakan adalah kebahagiaan hakiki, kebahagiaan yang datang dari hati,” tuturnya.

Sementara, mewujudkan misi menuju keluarga bahagia, orang tua harus terus berikhtiar dan tidak berhenti belajar serta mengupayakan ”menginstal” kebaikan kepada anak-anak.

Fokus dari keluarga yang tergabung dengan Komunitas Yuk Jadi Orangtua Shalih Chapter Bogor adalah membuat anak lebih terpengaruh  orang tua, anak akan memberikan kebahagiaan ke orang lain kalau dirinya bahagia, bahagia yang mereka harus dapatkan di rumah. ”Karakter dari teman yang bergabung dengan komunitas ini adalah yang senantiasa mau belajar, tidak sungkan bertanya dan berbagi ilmu,” tuturnya.(cr6/c)