25 radar bogor

Direktur Hannien Tour Ditangkap

BOGOR–Setelah dilaporkan calon jamaah umrah, Direktur Hannien Tour, FR (45) ditangkap polisi di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (22/11). Tak hanya itu, bendahara Hannien Tour, AV (50) juga ikut diciduk.

Kepala Satuan Reserse Polresta Solo Kompol Agus Puryadi mengatakan, perburuan terhadap kedua tersangka dilakukan sejak beberapa bulan lalu. Keduanya, kata Agus, melarikan diri setelah sejumlah warga mengaku menjadi korban biro jasa umrah itu melapor ke Mapolresta Solo.

Laporan pertama ada sekitar 45 orang yang mengaku menjadi korban. Laporan terus bertambah hingga mencapai 400 orang dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp8 miliar. ”Kalau soal kerugiannya cukup besar, karena rata-rata setiap korban sudah membayar Rp20 juta,’’ beber Agus.

Jumlah korban masih mungkin bertambah. Hal itu mengingat korban tidak hanya dari Solo. Namun juga dari luar Solo. Seperti Ngawi, Pacitan, dan kota-kota lainnya termasuk Bogor. Perwira polisi dengan pangkat satu melati di pundak itu mempersilakan pihak-pihak yang menjadi korban jasa tur umrah untuk melapor ke Mapolresta Solo.

Usai mengamankan kedua bos Hannien Tour, polisi juga menyita sejumlah dokumen serta komputer yang diduga digunakan operasional biro jasa umrah tersebut. Namun, karena banyaknya dokumen, pihaknya berencana mengamankan sejumlah dokumen tambahan dan keperluan lainnya. “Kami akan kembali ke lokasi penangkapan untuk mengambil dokumen dan komputer,” jelasnya.

Dokumen itu, sambungnya akan digunakan untuk menelusuri aliran dana yang sudah masuk ke biro perjalan umrah tersebut. Termasuk juga komputer yang digunakan.
Keberadaan Hannien Tour tidak hanya berada di Kota Solo. Tetapi, kantor cabangnya juga ada di beberapa kota seperti di Jawa Timur dan beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Menurut Agus, setelah penangkapan terhadap FR dan AV penyidikan terus dilakukan. Dari pengembangan, diketahui adanya jaringan Hannien Tour di luar Kota Solo. ”Kami akan mengembangkan dan mencari kantor cabang Hannien Tour, kalau yang di Solo kan sudah tutup. Ini di kota lain, masih ada,” terangnya.

Dia juga menjanjikan pemeriksaan terhadap sejumlah kantor cabang ini akan dilakukan secepatnya. Hal tersebut diperlukan untuk menyelesaikan kasus dan tidak muncul korban baru lagi.

Dari pengakuan tersangka, kata Agus, sudah ada sejumlah uang yang diserahkan kepada salah satu maskapai penerbangan sebesar Rp5 miliar. ”Nanti kami akan berkoordinasi dengan maskapai tersebut untuk meminta uang tersebut sebagai barang bukti,” pungkasnya.

Sementara itu, sebelum ditangkap Polres Solo, bos Hannien Tour juga sempat dilaporkan ke Polres Bogor dengan kasus serupa pada 15 April 2017 silam. Laporan yang tercatat dengan nomor LP/B/467/ IV/2017/JBR/Res Bogor dicabut lantaran antara pelapor dan terlapor sepakat berdamai.

Tak hanya itu, 54 calon jamaah umrah PT Utsmaniyah Hannien Tour asal Tasikmalaya bahkan telantar dan mendatangi kantor di Kompleks Ruko Cibinong City Centre, Kabupaten Bogor, 5 Mei 2017 lalu. Mereka meminta kepastian keberangkatan umrah, atau batal berangkat dan menagih uang kembali.

”Ada yang milih batal, ada yang tetap nunggu. Saya bertahan saja. Kapan mau diberangkatkan,” kata salah seorang calon jamaah, Haryoto (47) warga Depok, beberapa waktu lalu.

Dia mengaku datang ke kantor Hannien Tour di Cibinong untuk mendapat pengarahan dari manajemen. Menurutnya, pihak Hannien Tour telah menjadwal ulang keberangkatan, sehingga dirinya dijanjikan berangkat tahun ini.

Dia mengaku seharusnya sudah berangkat dengan rombongan sebanyak 46 orang, Maret lalu, dengan biaya keberangkatan Rp25 juta. Sehingga dia pun meminta kepastian keberangkatan umrah, atau batal berangkat dan menagih uang kembali.

Terkait telantarnya para calon jamaah, pihak Hannien Tour kala itu berdalih akibat persoalan teknis. Itu lantaran adanya miskomunikasi antara cabang Bogor dengan Tasikmalaya. Jamaah yang telantar lainnya, ditawarkan opsi penggeseran jadwal atau pengembalian uang.(apl/JPC)