25 radar bogor

Batik untuk Ibu

nelvi/radar bogor HARI IBU: Batik Handayani memberikan pelatihan membatik gratis kepada para kaum ibu di Taman Malabar, Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, kemarin (23/12).
nelvi/radar bogor
HARI IBU: Batik Handayani memberikan pelatihan membatik gratis kepada para kaum ibu di Taman Malabar, Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, kemarin (23/12).

BOGOR-Dalam rangka memperingati Hari Ibu, Batik Handayani memberikan pelatihan membatik secara gratis bagi kaum ibu di Taman Malabar, Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, kemarin (23/12).

Pemilik Batik Bogor Handayani Geulis, Sri Ratna Handayani Budi mengatakan, pelatihan membatik merupakan salah satu program yang digagasnya. Namun, untuk memperingati Hari Ibu, peserta harus mempersembahkan hasil karyanya untuk ibu atau orang-orang yang mereka cintai.

”Kami mempersiapkan semuanya mulai dari bahan sampai pelatihannya secara gratis,” kata Ratna.

Menurutnya, yang terlibat dalam pelatihan ini masyarakat umum dari berbagai usia juga komunitas-komunitas seperti Perempuan Berkebaya, Komunitas Cinta Berkain, Bogor Womens Club, Wanoja Binangkit dan Iwapi. Ia ingin berbagi dan memper­kenalkan batik dengan menyediakan 300 alat dan bahan un­tuk membatik.

”Kami mengupayakan mem­buat program supaya masyarakat mengenal lebih jauh mengenai batik Bogor dan mencintai batik,” tuturnya.

Saat ini, lanjut Ratna, Batik Bogor Handayani Geulis memiliki 45 motif batik, baik cap maupun batik tulis. Setelah tahun ini mengeluarkan batik motif angkat, pada 2018 batik Handayani akan mengeluarkan dua motif baru.

Selain itu Batik Bogor Handayani Geulis memiliki 9sembilan hak paten merk dan motif.

”Harus ada rasa memiliki karena sekarang dunia tidak memiliki batasan. Bisa saja kan motif kita dicetak di tempat lain, jadi saya mematenkan,” tuturnya.

Ratna berharap, masyarakat mengenal proses membuat batik dan mencintai batik. Ia juga ingin batik dipelajari oleh generasi muda karena batik itu identitas, sehingga generasi muda harus memiliki identitas supaya mempunyai jati diri yang kuat dan generasi muda adalah penanggung jawab batik Indonesia.

”Upaya kami dalam menyo­sialisasikan dan mengenalkan membatik pada generasi muda melalui program Batik Go to School dan di galeri ada Batik Class Everyday. Semoga melalui pelatihan ini masyarakat akan lebih mengenal dan mencintai batik,” jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya menuturkan batik Bogor memiliki motif yang selalu berkembang.

Batik ini bu­kan hanya memiliki kein­dahan tetapi memiliki makna dan filosofi. Tantangan bagi para pembatik, kata dia, adalah harus selalu menyes­uaikan motif dan warna agar selalu mix and match agar digemari generasi muda. ”Mari berkreasi untuk mengem­bang­kan batik Bogor,” tuturnya.(cr6/c)