25 radar bogor

Demiz Pede Masih Didukung PKS-PAN

Dede/ Radar Bogor SANTAI: Demiz menyempatkan diri untuk memotong rambutnya di salah satu rumah warga di Kampung Kebonmanggis, Kota Bogor ilustrasi
Dede/ Radar Bogor
SANTAI: Demiz menyempatkan diri untuk memotong rambutnya di salah satu rumah warga di Kampung Kebonmanggis, Kota Bogor, kemarin.

BOGOR–Bakal calon gubernur Jabar, Deddy Mizwar, mengaku tak terganggu dengan adanya tarik-menarik dukungan partai politik terhadap dirinya. Ia tetap percaya diri, masih berpasangan dengan Ahmad Syaikhu dengan koalisi “Zaman Now” yang digalang Demokrat, PKS, dan PAN.

Hal tersebut diungkapkan Demiz saat menghadiri kegiatan Kota Tanpa Kumuh di Kampung Kebonmanggis, RT 4/4, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. “Masih solid! Tidak ada aksi tarik dukungan partai,” klaimnya, kemarin (21/12).

Demiz justru mengimbau agar masyarakat tidak terpengaruh. “Saya minta jangan percaya dengan isu perpecahan,” imbuh pria yang sudah dikokohkan menjadi ketua Majelis Partai Demokrat itu.

Ia mengaku, terus berkomunikasi dengan PKS. Dalam kunjungan kali ini, Demiz menyempatkan diri untuk memotong rambutnya di salah satu rumah warga yang mendapatkan jatah salah satu bantuan perbaikan rumah tidak layak huni.

Sebelumnya, Wakil Ketua Partai Demokrat Jabar, Asep Wahyuwijaya mengatakan, secara prinsip, pihaknya masih meyakini PKS belum keluar dari komitmen pengusungan paslon cagub dan cawagub. “Saat saya berkomunikasi dengan Ketua DPW PKS Jabar, Nur Supriyanto pun mengonfirmasi masih solid,” ucapnya.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan memutuskan mendukung Deddy Mizwar pada pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.

“Saya sudah memutuskan mendukung Deddy Mizwar,” kata Zulkifli di gedung parlemen, Jakarta, kemarin.

Namun, Zulkifli mengakui, untuk mengusung calon di Pilgub Jabar harus dilakukan bersama-sama dan tidak bisa sendirian.

Soal dukungannya untuk Deddy Mizwar, Zulkifli juga mengatakan, hal itu masih tergantung bagaimana kesepakatan antara Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) maupun Partai Demokrat (PD).

“Tergantung kesepakatan nantinya. Kalau PKS, Demokrat, Gerindra ada kesepakatan, kami lihat dahulu,” ujarnya.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu mengatakan politik itu dinamis. Semua masih bisa saja terjadi. Karena itu, Zulkifli menegaskan masih akan menunggu kesepakatan dari partai-partai tersebut. “Apa yang disepakati itulah yang kami dukung, karena kami (PAN) tidak cukup kalau sendiri,” jelasnya. (ded/c)