25 radar bogor

Bogor Berkabung, Suami Bupati Nurhayanti, H Darwin Sjarmedi, Berpulang

BERPULANG: Bupati Nurhayanti (kanan berbaju hitam) tak kuasa menahan tangis atas kepergian sang suami, H Darwin Sjarmedi (68), di rumah duka, bilangan Ciomas kemarin (21/12).
BERPULANG: Bupati Nurhayanti (kanan berbaju hitam) tak kuasa menahan tangis atas kepergian sang suami, H Darwin Sjarmedi (68), di rumah duka, bilangan Ciomas kemarin (21/12).

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun… Bumi Tegar Beriman berduka. Suami dari Bupati Bogor Nurhayanti, H Darwin Sjarmedi (68) berpulang, sore sekitar pukul 15.00 WIB kemarin. Almarhum terkena serangan jantung sepulang dari bengkel.

Rapat Pengawasan Daerah yang dipimpin langsung oleh Bupati Bogor, Nurhayanti, di Hotel Darmawan Park, Babakan­madang, terhenti seketika. Yanti –sapaan Nurhayanti– mendapat kabar bahwa sang suami terkena serangan jantung sepulang dari bengkel.

”Sejak pagi almarhum masih terlihat bugar seperti biasanya,’’ tutur anggota Satpol PP Kabupaten Bogor M Ruslan (47) yang saat itu sedang piket di rumah bupati, di Kampung Sari Inten RT 01/09, Desa Ciomasrahayu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.

Sekitar pukul 09.00 pagi, almarhum bergegas ke bengkel mobil di bilangan Pajajaran untuk memperbaiki mobil CR-V putih miliknya. Tapi belum selesai diservis, almarhum diantar pulang oleh petugas bengkel sekitar pukul 14.30. ”Tidak lama pulang dari bengkel, bapak ke dalam, buka baju, pakai celana pendek, baru manggil saya,’’ tutur Ruslan kepada Radar Bogor di rumah duka.

Merasa tidak enak badan, almarhum meminta Ruslan memijat bagian pundaknya yang dirasa kaku. ”Bapak manggil, Lan..Lan..Lan, tolong Lan pijitin. Sambil badannya keringat dingin. Saya elapin pake handuk, saya kasih minyak. Begitu mau rebahan beliau sudah gak kuat, gemetar. Di sini di ruang tamu,’’ beber Ruslan.

Melihat kondisi almarhum saat itu semakin pucat, Ruslan bergegas memberi kabar pada rombongan bupati yang sedang rapat di Babakanmadang. Seketika juga, bupati kembali pulang setelah menghentikan rapat sementara.

Selagi menunggu bupati, Ruslan sempat memanggilkan dokter dari Klinik Arafah, tak jauh dari rumah. Hingga sekitar pukul 15.05 WIB, sosok yang selama ini setia mendampingi Nurhayanti, dinyatakan meninggal dunia.

Almarhum diduga wafat lantaran mengalami serangan jantung. Pasalnya, sejak beberapa waktu lalu, sesekali penyakitnya itu sempat kambuh. ”Kayaknya serangan jantung. Memang punya riwayat, biasa check-up ke Rumah Sakit BMC. Pernah juga kambuh malam-malam tapi bukan saya yang piket. Salah makan juga pernah jadi buang-buang air terus,’’ paparnya.

Kasubag Protokol Pemerintah Kabupaten Bogor, Nurhayati, menjelaskan bahwa rapat pengawasan daerah yang sedang berlangsung di Babakanmadang terpaksa ditutup lebih awal setelah dirinya mendapat kabar mengenai kondisi buruk yang dialami almarhum. Bupati yang seharusnya mengikuti dua agenda di tempat yang sama pun hanya mengikuti satu agenda saja.

“Yang satu rapat pengawasan daerah sudah beres. Satu lagi di ruangan yang beda seharusnya ada rapat lagi terkait evaluasi lanjutan pembangunan poros tengah timur,’’ ungkapnya.

Hingga tadi malam, rumah duka masih diselimuti isak tangis para kerabat. Beberapa unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) dari Kota maupun Kabupaten Bogor tampak hadir menyampaikan belasungkawa. Pantauan Radar Bogor, Nurhayanti sempat beberapa kali pingsan sesaat.

Pihak keluarga menyebut almarhum akan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Dreded Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, sekitar pukul 07.00 WIB, hari ini (22/12). Lokasi tersebut sengaja dipilih karena keluarga almarhum banyak dimakamkan di TPU Dreded. Selamat jalan, pak Darwin.(fik/d)