25 radar bogor

Adu Kreatif Ibu-ibu Kece

ADU RIAS: Komunitas Wanoja Binangkit Bogor mengadakan berbagai lomba untuk memeriahkan Hari Ibu di Plaza Ekalokasari Bogor, kemarin (20/12).
ADU RIAS: Komunitas Wanoja Binangkit Bogor mengadakan berbagai lomba untuk memeriahkan Hari Ibu di Plaza Ekalokasari Bogor, kemarin (20/12).

BOGOR – Usia tidak boleh menjadi penghalang untuk tampil oke. Nah, agar terbiasa tampil cantik dan jago berdandan, kemarin (20/12), Komunitas Wanoja Binangkit Kota Bogor menggelar adu kreativitas merias wajah, bernyanyi, menghias bunga, dan berbusana nusantara di Lippo Plaza Ekalokasari.

Ketua panitia Nina Marlina menjelaskan, kegiatan ini merupakan perhelatan akbar akhir tahun Wanoja Binangkit dalam menyambut Hari Ibu. Pihaknya ingin mengoptimalkan potensi dan kreativitas ibu sebagai pendidik dan benteng ketahanan keluarga.

“Rasanya tidak ada lomba yang mewadahi bakat-bakat para ibu selama ini. Sedangkan ibu-ibu itu bukan hanya seorang ibu rumah tangga. Banyak dari mereka yang memiliki kreativitas dan bakat yang bagus,” bebernya kepada Radar Bogor.

Dia membeberkan, ada empat mata lomba yang diadakan. Pertama, lomba merias wajah (make-up) diri sendiri dengan tampilan natural. Yaitu riasan yang bisa digunakan sehari-hari, juga layak digunakan untuk menghadiri sebuah undangan.

Kedua, lomba menghias bunga dengan bertemakan sebuah persembahan untuk seorang ibu. “Jadi, mereka harus bisa menata bunga untuk diberikan ke ibu mereka sendiri,” tambah Nina.

Lomba ketiga, solo vocal. Yaitu, menyanyikan tembang kenangan yang sudah disediakan panitia. Peserta memilih salah satu lagu untuk dibawakan.

Terkahir, lomba busana nasional. “Penilaiannya tersembunyi, dan akan kami lihat dari keserasiannya. Tentu tidak asal-asalan, dari atas sampai bawah harus benar-benar mencerminkan busana daerah,” tegasnya.

Di tempat yang sama, penasihat Wanoja Binangkit, Yane Andrian yang juga istri Wali Kota Bogor Bima Arya, berharap dengan kegiatan ini, bisa mengajak ibu-ibu agar menjadi perempuan yang mendorong kemajuan kota di mana tempatnya tinggal. “Jangan jadi perempuan yang menjadi masalah di tempatnya tinggal. Tetapi harus bisa ikut serta dalam pembangunan kota, negara tempatnya tinggal,” tukasnya.(ran/c)