25 radar bogor

Hujan Lebat Akibat ‘Break Monsoon’

BANJIR : Truk mencoba melintas di genangan Underpas Duku Atas Sudirman, Jakarta (11/12).
BANJIR : Truk mencoba melintas di genangan Underpas Duku Atas Sudirman, Jakarta (11/12). (Indopos)

BOGOR–Hujan dengan curah tinggi hingga sangat lebat diprediksi bakal terjadi dalam beberapa hari ke depan di sejumlah daerah. Diantaranya di DKI Jakarta, yang kemarin (11/12) mulai diguyur hujan lebat hingga picu banjir di beberapa titik.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut hujan sangat lebat ke depan dipicu Break Monsoon.

Break Monsoon merupakan fenomena jeda atau interval di tengah hujan curah tinggi dengan hujan sangat lebat. Kepala Bagian Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko mengatakan setelah terjadi Break Monsoon, sekitar dua sampai tujuh hari, terjadi pengumpulan masa udara basah dan uap air yang cukup signifikan. ’’Perhitungannya mulai tanggal 4 Desember,’’ katanya, kemarin (11/12).

Diantara dampak yang ditimbulkan adalah sejak 10 Desember lalu terindikasi potensi pembentukan dan pertumbuhan awan hujan. Pembentukan awan hujan yang cukup tinggi itu memicu terjadinya hujan yang lebat hingga sangat lebat yang turun dalam durasi beberapa jam. Untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya konsentrasi awan hujan yang tinggi berada di wilayah selatan dan barat.

Banjir di beberapa titik di ibukota terjadi akibat hujan yang turun mulai pukul 13.50 dan terjadi hingga petang hari. Di beberapa titik di Jakarta banjir yang menggenan tidak terlalu lama untuk surut. Misalnya di beberapa ruang jalan Gatot Subroto menuju arah Cawang di sekitaran kantor Kementerian Ketenagakerjaan. Banjir yang sebelumnya menggenang sudah surut sekitar pukul 15.00 sore.

Sementara itu prediksi BMKG hari ini (12/12) wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya masih akan hujan lebat. Selain itu hujan lebat juga terjadi di hampir seluruh pulau Jawa hingga 13 Desember. Selain itu beberapa daerah bakal mengalami hujan lebat, angin kencang, disertai petir sekaligus. Seperti di wilayah Sumatera Barat, NTT, Maluku, dan Papua Barat.

Selain di DKI Jakarta, hujan lebat juga terjadi di kawasan Bogor, Jawa Barat. Akibat hujan yang terus-menerus, Bendung Katulampa kemarin sore berstatus Siaga Empat. Tingginya air di Bendung Katulampa langsung diikuti warning banjir untuk sejumlah wilayah DKI Jakarta yang dilalui Ciliwung.

Hujan lebat juga terjadi di sejumlah wilayah di Kota Depok dan Kota Tangerang Selatan. Kedua daerah ini berada di selatan Jakarta. Cocok dengan pemantauan pembentukan awan yang terkonsentrasi di selatan dan barat Jakarta.

Kemarin (11/12) pantauan di Sungai Ciliwung terutama Bendung Katulampa mencapai siaga empat. Petugas jaga Bendung Katulampa, Andi Sudirman mengatakan, hingga kemarin malam ketinggian air Ciliwung bertahan di angka 50 centimeter. Artinya, berada di atas kondisi normal yang tingginya sebesar 40 centimeter.

Permukaan air sempat naik ke 60 centimeter sekitar pukul 16.00. Tapi, tak lama kemudian kembali surut ke 50 centimeter. Normalnya, air dengan debit 35 meter kubik perdetik itu baru tiba 12 jam kemudian di Jakarta.

Artinya, air yang mengalir deras itu akan tiba di Jakarta sekitar pukul 04.00 dini hari. “Kalau hujannya tambah di Depok bisa tambah cepat lagi biasanya,” jelasnya kepada Radar Bogor, kemarin.

Malah, jika hujan juga terjadi di beberapa Kota lainnya sekitaran Jakarta, tak menutup kemungkinan akan mengakibatkan banjir. “Masyarakat Jakarta perlu siaga. Karena kalau hujan merata Bogor, Depok, Jakarta hujan lokal siaga untuk warga Jakarta,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dramaga Bogor, Budi Suhardi membenarkan, bahwa puncak musim hujan di Bogor akan terjadi pada Januari hingga Februari 2018 mendatang.

Pada puncak hujan tersebut, intensitas hujan masuk dalam kategori sangat lebat, yakni di atas 100 mm/hari atau di atas 20,0 mm/jam. ”Intensitas hujan sebanyak itu masuk kriteria curah hujan ekstrem,” ujarnya.

Budi mengatakan, curah hujan ekstrem yang disertai petir dan angin kencang perlu diwaspadai. (fik/jp/c)