CARIU–Serangan hama wereng di wilayah swasembada beras semakin gencar. Setelah Kecamatan Jonggol, kini hama yang menjadi musuh para petani ini mulai merambah ke area persawahan di Cariu.
Guna mengantisipasi gagal panen, UPT Pengembangan Teknologi dan Peredaran Hasil (PTPH) wilayah Cariu langsung menurunkan anggotanya ke lapangan, kemarin. “Kami dapat laporan dari petani, makanya langsung turun ke lapangan agar hama tidak meluas,” ujar Kepala UPT Kecamatan Cariu Tatang Mulyadi.
Setelah mendapat informasi dari kelompok tani di Desa Jonggol, dirinya langsung menurunkan petugas pengamat organisme pengganggu tanaman (POPT) untuk menyemprotkan hama ke lahan para petani. “Setelah kami gerak cepat, saat ini hama sudah sedikit dan tidak akan menyebar. Anggota POPT sudah bekerja membasmi hama dengan racun,” katanya.
Meski demikian, ia mengaku banyak menemukan kesulitan dalam proses pembasmian hama. Antara lain, masih banyaknya petani yang enggan berkelompok sehingga UPT sulit mendeteksi adanya serangan hama. “Laporan dari petani itu sangat penting. Kalau sudah masuk kelompok tani, segala kemungkinan bisa kita ketahui. Tapi, tak jarang warga bertani secara mandiri,” tuturnya.
Karena minimnya kesadaran untuk melapor, fakta di lapangan, potensi penyerangan hama terbanyak pada lahan pertanian pribadi. Meski demikian, tindakan cepat harus dilakukan dalam upaya menjaga area lahan petani yang belum terkena wabah hama.
Dari data yang diterima Radar Bogor, total lahan yang diperiksa meliputi cakupan tanggung jawab UPT Cariu. Antara lain, di Kecamatan Cariu 2.610 hektare dan 2.578 hektare di Kecamatan Tanjungsari.
“Alhamdulillah, kalau Cariu saat ini sudah panen semua. Jadi, hama justru dikhawatirkan menyerang tanaman baru petani,” tuturnya. Sebelumnya, hama wereng menyerang lahan petani di Kecamatan Jonggol. Lebih dari 20 hektare lahan petani gagal dipanen.(azi/c)