CIBINONG–Pemasangan baliho Porda XIII Jawa Barat 2018 di sejumlah titik, menuai protes dari beberapa pihak. Pemicunya, dalam baliho yang diduga dipasang oleh Dispora Kabupaten Bogor, tidak menyertakan pelaksanaan Peparda V Jawa Barat 2018.
Padahal, kedua event ini akan dilaksanakan di Kabupaten Bogor, dan kepanitiaan pun dikukuhkan bersamaan, baik Porda maupun Peparda. Sejumlah pihak pun menyebut jika baliho ini bersifat diskriminatif, mengingat Peparda merupakan kompetisi olahraga disabilitas.
“Di balik kata-kata baliho itu sudah sangat jelas seperti ada upaya diskriminatif tertentu,” ketus Ketua National Paralympic Commitee of Indonesia (NPCI) Kabupaten Bogor, Ahmad Ade, kepada Radar Bogor, kemarin (7/12).
Menurutnya, sekelas PON saja, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencantumkan Peparna (kompetisi olahraga disabilitas tingkat nasional). “Ini harus diselesaikan,” pintanya.
Penegasan juga disampaikan Ketua PB Peparda V Jawa Barat 2018, Adang Suptandar. Bahkan, Sekda Kabupaten Bogor ini meminta agar baliho itu segera dicopot.
“Saya sudah menegur kadispora dan memanggil yang bersangkutan. Baliho yang telah dipasang segera dicopot, dan panitia PB Porda harus dievaluasi agar hal serupa tidak terulang,” pungkasnya.(nal/c)