25 radar bogor

Kontraktor Kebut LRT Cibubur

PROYEK JALAN: LRT Bekasi yang di dalamnya masuk jalur Cawang-Cibubur, masih dikerjakan hingga 2019.
PROYEK JALAN: LRT Bekasi yang di dalamnya masuk jalur Cawang-Cibubur, masih dikerjakan hingga 2019.

CIBUBUR–Pemerintah pusat mem­bangun beberapa proyek infra­struktur guna mencegah kemacetan di Bekasi. Salah satunya moda transportasi massal light rapid transit (LRT).

Pejabat Pembuatan Komitmen Prasarana LRT Jabodetabek Perhubungan, Jumardi mengatakan, pembangunan LRT Bekasi Timur-Cawang-Dukuh Atas ditargetkan rampung dan beroperasi pada 2019.

”Sampai September 2017, pembangunan LRT tercatat mencapai 19,219 persen. Untuk lintas pelayanan Cawang-Cibubur perkembangannya 36,840 persen, Cawang-Dukuh Atas 5,245 persen, sedangkan Cawang-Bekasi Timur mencapai 20,594 persen,” bebernya, Rabu (06/12).

Jumardi melanjutkan, dengan adanya LRT tentu akan sangat menguntungkan masyarakat, salah satunya dari segi waktu. ”Jarak waktu tempuh dari Bekasi-Dukuh Atas hanya sekitar 40 menit. Jika dibandingkan menggunakan kendaraan bisa menempuh waktu hingga dua jam. Tentunya pengguna LRT bisa memprediksi waktu sampai ke tujuan,” tuturnya.

Selain menghemat waktu, kata Jumardi, tarif moda transportasi massal ini sangat terjangkau. ”Untuk tarif jauh-dekat Rp12 ribu. Jika dibandingkan dengan bus dari Bekasi-Cibubur, tarifnya bisa sampai Rp20-30 ribu,” ujarnya.

Ia mengatakan, sudah selayaknya pembangunan LRT ini mendapat dukungan dari semua pihak, karena keberadaannya akan memberikan dampak positif yang besar terhadap perkembangan Bekasi.

”Kalau memang saat ini ada warga yang menempati lahan untuk pem­bangunan depo, tentu perlu dicari upaya yang baik dalam penyelesaiannya. Di satu sisi, pembangunan LRT tetap berjalan sesuai jadwal, dan di sisi lain warga yang menempati lahan tersebut juga memahami bahwa mereka menempati lahan yang bukan haknya,” tutupnya.(dka/c)