25 radar bogor

Ada Bakteri E-Coli di Air Galon

Ilustrasi bakteri E-Coli
Ilustrasi bakteri E-Coli

BOGOR–Ternyata tidak semua depot air minum (DAM) yang beroperasional di Kota Bogor memenuhi sertifikat layak konsumsi. Buktinya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor menemukan air isi ulang yang sudah terkontaminasi bakteri Escherichia Coli (E-Coli) dan Coliform. Bakteri penyebab diare tersebut ditemukan, setelah dinkes memeriksa 60 sampel air dari depot air isi ulang yang ada di Kota Hujan.

Kasi Kesehatan Lingkungan (Kesling) Dinkes Kota Bogor, Farida mengatakan, air yang mengandung bakteri E-Coli sangat membahayakan keseha­tan masyarakat. Konsumen akan sakit perut dan diare. “Dari 60 depot air minum yang dijadikan sampling, 42 di antaranya telah dikeluarkan hasil uji lab, yang menyatakan sekitar 11,9 persen di antaranya mengandung E-Coli dan Coliform,” terangnya kepada Radar Bogor.

Farida menjelaskan, berdasar­kan Permenkes 756 Tahun 2010, ada aturan soal pengawasan DAM isi ulang. Yaitu, harus ada standar pemeriksaan fisika, kimia, dan mikrobiologi. “Pemilik depot air juga harus memenuhi uji lab, dan dilatih dulu bagaimana cara mengelola air. Higienitas air kan tidak sembarangan,” ungkapnya.

Air minum isi ulang sebenarnya tidak direkomendasikan. Pasalnya, dari segi sanitasi masih banyak yang tidak menjaga kebersihan, juga tidak jelas dari mana sumber air bakunya. Belum lagi, air yang dijual juga tidak mencantumkan kode produksi dan umur simpan yang jelas.

Terlebih, banyak kasus penjual air isi ulang ini, dalam penggu­naan kemasannya hanya men­ dompleng perusahaan air minum yang jelas. “Kalaupun bahan baku (air) bagus, tapi jorok, kan berbahaya. Apalagi filter air tidak pernah diganti, artinya ada kemungkinan tumbuh bakteri,” paparnya.

 

 

Farida menambahkan, salah satu kendala yang ditemui dalam penyuluhan kepada pemilik DAM isi ulang adalah tingkat kehadiran kepatuhan. Biasanya, dari 50 yang diundang, hanya 20 di antaranya yang hadir. “Masyarakat juga harus jeli saat membeli air minum isi ulang, karena ini hal vital. Selain bisa tercemar E-Coli, juga bisa mengakibatkan tifus dan hepatitis A,” ungkapnya.

Sejauh ini, dinkes memang belum menemukan kasus diare karena E-Coli yang tercemar dari air minum isi ulang. Meski begitu, konsumen tetap harus teliti, jangan hanya karena murah lantas membeli air minum isi ulang.

“Saat membawa galonnya pun dari rumah harus tertutup dan dicuci bersih. Pegawainya harus menggunakan sarung tangan, lalu lihat penampilan depot air minumnya. Bersihkah? Perhatikan juga ada tidaknya sertifikat layak sehat,” pungkasnya.(wil/c)