25 radar bogor

Usut Pencatutan KTP Panwaslu

ILUSTRASI: Petugas KPU Kabupaten Bogor (kiri) memeriksa berkas dukungan bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati Bogor dari jalur perseorangan, Senin (27/11).SOFYANSYAH/RADAR BOGOR
ILUSTRASI: Petugas KPU Kabupaten Bogor (kiri) memeriksa berkas dukungan bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati Bogor dari jalur perseorangan, Senin (27/11).SOFYANSYAH/RADAR BOGOR

CIBINONG-Panitia Penga was Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Bogor dibuat geram dengan pencatutan nama komi sioner pada berkas dukungan bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati Bogor 2018, Gunawan Hasan-Ficky Rhoma Irama. Panwaslu kini mengkaji temuan KPU tersebut dan berencana menindaklanjuti kasus ini sesuai aturan danhukum yang berlaku.

”Kami kaji mendalam temuan ini. Apalagi sudah menjadi sorotan banyak pihak,’’ ujar Komi sioner Panwaslu Kabupaten Bogor Burhanudin kepada Radar Bogor. Untuk diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ka bupaten Bogor menemukan keja nggalan pada berkas dukungan pasangan Gunawan Hasan-Ficky Rhoma.

Selain KTP komisioner Panwaslu, tim seleksi KPU juga menemukan data KTP ganda, serta anggota badan adhoc, yakni PPK yang turut memberikan dukungan.

Burhanudin mengatakan, ketika dikonfirmasi, mereka yang tercatat mendukung pasangan bakal calon tersebut ternyata tidak merasa mem berikan dukungan. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan terkait proses pengumpulan dukungan yang dilakukan tim pemenangan masing-masing bakal pasangan calon per seorangan.

”Kalau dibiarkan ini akan jadi preseden buruk, semua pi hak harus lebih selektif. Ter masuk calon perseorangan yang menyerahkan dukunga nnya. Tidak boleh asal jadi. Kami akan bahas ini lebih lanjut,’’ ujarnya.

Ketua Panwaslu Kabupaten Bogor Ridwan Arifin ber pendapat sama. Saat ini ia tengah mengumpulkan infor masi kejanggalan lain terkait proses pengumpulan du kungan bakal calon per seorangan. ”Kita tunggu selesai dulu. Jika ada temuan, kami tindaklanjuti. Yang pasti itu jadi catatan dan sudah masuk ranah pidana karena pemalsuan,” tegasnya.

Menurut Ridwan, dalam berkas dukungan seharusnya sudah tidak ada lagi ASN, TNI, dan Polri yang turut mendukung penca lonan seseorang. ”Jika ada KTP pengurus Panwaslu, akan ditindaklanjuti. Nanti itu sekaligus ditanyakan pada verifikasi faktual,’’ imbuhnya.

Saat dikonfirmasi soal ini, bakal calon bupati Bogor Gunawan Hasan meminta maaf kepada sejumlah pihak yang merasa tercatut dalam berkas dukungannya. Dia mengaku kejadian tersebut di luar kontrolnya.

“Saya yakin itu akan dicoret, memang tugas KPU untuk mengkroscek. Kami tidak tahu sedetail itu, yang mendukung siapa saja. Semua yang menggerakkan tim, dan itu benarbenar dari bawah. Mungkin bisa saudara atau keluarganya,” ujar Gunawan.(ded)