25 radar bogor

Dua Pelaku Gladiator Masih Buron

BOGOR-Kasus perkelahian ala gladiator yang menewaskan ARS (16) siswa SMP di Kecamatan Rumpin, menjadi perhatian berbagai pihak. Sebab, pertarungan terjadi untuk adu ilmu kebal yang ternyata jimatnya banyak dijual.

Psikolog Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Retno Lelyani Dewi tak menampik masih banyak ditemukan masyarakat yang memercayai hal mistis.

Kondisi itu, ia pastikan ketika melakukan roadshow ke berbagai perkampungan. “Artinya, pemerintah punya PR untuk warga yang seperti itu. Harus kita gali sejauh mana memaknai jimat dan sebagainya,” ujarnya kepada Radar Bogor kemarin (29/11).

Di beberapa tempat pedalaman yang ia datangi, justru keberadaan ilmu spiritual masih sangat dipercaya. Tak jarang, jika ada warga yang menderita penyakit pun tidak dibawa ke rumah sakit ataupun puskesmas, melainkan ke dukun.

Padahal, para pelaku perkelahian yang masih tergolong belia seharusnya sudah memiliki pola pikir yang kritis. Artinya, melakukan ataupun menerima perlakuan dengan nalar yang melekat pada diri masing-masing.

Untuk mengantisipasi agar tidak banyak yang terjerumus dalam mistis, maka perlahan perlu digiring kepada hal-hal yang realistis. Tak hanya itu, peran ulama juga, menurutnya sangat dibutuhkan untuk memberikan pencerahan kepada warga agar tidak terjerumus pada hal-hal yang beraroma mistis.

Hingga kemarin malam (29/11) Polres Bogor masih memburu dua orang pelaku perkelahian antarkelompok pelajar di Rumpin. Dari tiga orang pelaku yang membacok korban dengan celurit, polisi baru mengamankan satu pelaku. “Masih penyidikan. Termasuk, cari dua tersangka belum tertangkap,” kata Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena.

Sebelumnya, Kapolres Bogor, AKBP Andi Moch Dicky menjelaskan, dua kelompok terdiri atas sembilan orang dari pihak pelaku, serta lima orang dari pihak korban. Meski bergerombol, aturan mainnya yaitu tiga lawan tiga menggunakan celurit. Setelah beberapa menit pertarungan berlangsung, dua rekan korban melarikan diri lantaran tak sanggup melanjutkan.

“Tinggal korban yang tersisa di arena. Terjatuh lalu disabet sekitar pinggang. Ke mudian ditambah sabetan dari dua pelaku lainnya. Jadi, tiga orang pelakunya,” terangnya. Kini, satu orang tersangka sudah diamankan, sedangkan dua lainnya masuk dalam daftar pencarian orang.(rp1/c)