BOGOR-Momen Pilkada serentak 2018 sudah berasa pilpres. Tak mau kecolongan, Partai Gerindra pun terus merangkul masyarakat melalui berbagai program. Seperti yang dilakukan DPC Partai Gerindra Kota Bogor kemarin (27/11) dengan menggelar seminar pendidikan politik bertajuk ‘Paradoks Indonesia Negara yang Kaya tapi Masyarakatnya Miskin’, di gedung serbaguna Kelurahan Pasirjaya, Kecamatan Bogor Barat.
Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bogor, Sopian Ali Agam me nyebut agenda ini sebagai suplemen politik bagi masyarakat Kota Hujan. Dia mengingat kan, ada yang janggal mengingat negeri yang kaya raya dengan sumber alam ini, masyarakatnya masih banyak yang miskin.
”Kenapa miskin? Karena devisa negara ini sedikit,’’ sebut Sopian. Dia mengatakan, kecilnya devisa itu menimbulkan pertanyaan: ada apa dan masalah apa yang sedang terjadi saat ini? Karena seharusnya dengan kekayaan alam yang melimpah ruah, Indonesia mampu menghasilkan devisa yang tinggi.
”Berarti kita melihatnya ekonomi masyarakat ini sudah menyimpang, tidak sesuai dengan Undang-Undang 1945 Pasal 33. Pemerintah tidak peduli, aset-aset yang seharusnya dikuasai negara malah diswastanisasi,’’ ucapnya. Sopian menjelaskan, kalau sudah demikian, pada akhirnya masyarakat Indonesia yang bakal repot.
Karena pemikiran yang ditanamkan saat ini sudah tidak perlu lagi memproduksi, melainkan membeli dari negara orang lain atau impor dengan perjanjian perdagangan. ”Sebenarnya, kalau kita impor garam kan aneh, karena pulau kita itu garis pantainya panjang. Belum lagi yang lainnya. Gimana mau mandiri kalau seperti itu? Sedangkan kita sendiri sebenarnya bisa menyediakan,’’ jelas wakil ketua DPRD Kota Bogor itu.
Nah, melalui pendidikan politik tersebut, Sopian mengajak masyarakat Kota Bogor mandiri dan mengubah kondisi yang ada saat ini. ”Kalau kita mampu membuat kebutuhan sendiri, tentu tidak lagi memerlukan barang dari negara lain. Ayo kita bangkit dan cari pemimpin yang visioner!’’ tutupnya.(ric)
