BOGOR–Baby shark, doo doo doo doo doo doo, Mommy shark, doo doo doo doo doo doo… Ya, mendengar lirik lagu yang satu ini, pasti jari jemari mulai menari seketika. Bukan hanya anak- anak, melainkan hingga dewasa sekalipun. Nah, saking ngehits-nya, PGB Merdeka pun memanfaatkan momen tersebut dengan menggelar Lomba Baby Shark Dance.
Setelah mengikuti serangkaian babak eliminasi, kemarin (26/11) 12 grup terbaik kembali diadu dalam babak final. Lease Manager PGB Merdeka Irvan Dalirvan menerangkan, selain memang sedang booming, di beberapa PAUD pun, Baby Shark dance dijadikan dalam bagian pembelajaran yang diprakarsarai oleh Himpaudi Bogor Barat dan Tanah Sareal.
“Sebelumnya ada audisi, dari 40 grup, yang masuk babak final hanya 12 grup,” ujarnya. Sedianya, kata dia, saat babak audisi dan final tidak jauh berbeda. Dari sisi penilaian, semisalnya, mulai gerakan, kostum hingga ekspresi. Hanya, saat final, peserta lebih heboh dari segi kostum. Beberapa di antaranya ada yang menarik.
Ayang sengaja menggunakan atribut hiu lengkap dengan siripnya. “Sekitar 80 persen grup mengikuti gerakan original, tapi ada juga yang improve. Misalnya dengan salam-salam atau yel-yel terlebih dahulu,” tuturnya.
Ketua Himpaudi Bogor Barat, Yuhana Dewi menilai Baby Shark Dance lebih dari sekadar perlombaan. Sebab, dapat menumbuhkan kemandirian bagi siswa, bahwa belajar itu tidak melulu berada di dalam kelas. “Ini sekaligus melatih kepercayaan diri dan kekompakan siswa ,” jelasnya.
Meski begitu, kata Yuhana, anak-anak tak lupa untuk latihan yang didampingi langsung oleh orang tua masing-masing. Dengan begitu, orang tua dapat mengerti pentingnya pendidikan anak usia dini. “Baby Shark Dance ini juga sekaligus mengajarkan anak soal family. Salah satu tema pendidikan, sembari pembelajaran ke anak- anak,” katanya.(wil/c)
