25 radar bogor

Lengkapi Fasilitas dengan IUI

MILAD: Memperingati Milad ke-3, Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Suryatni mengadakan berbagai kegiatan salah satunya pengobatan gratis. FOTO: SOFYAN/RADAR BOGOR
MILAD: Memperingati Milad ke-3, Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Suryatni mengadakan berbagai kegiatan salah satunya pengobatan gratis. FOTO: SOFYAN/RADAR BOGOR

BOGOR–Memasuki usianya ke-3, Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Suryatni terus meningkatkan pelayanan dan melengkapi fasilitas. Salah satunya dengan unit baru yakni Inseminasi intrauterine (IUI).

Direktur Utama RS Bunda Suryatni, dr Alfathdry mengatakan, IUI adalah salah satu teknik inseminasi buatan yang paling banyak digunakan untuk menangani ketidaksuburan. “Unit baru ini satu-satunya di Bogor,” kata dr Alfathdry kepada Radar Bogor di sela-sela milad ke-3, kemarin (26/11).

Pada IUI, tindakan dilakukan dengan meletakkan sperma di dalam rahim, tuba falopi, atau leher rahim saat ovarium menghasilkan sel telur. Tujuannya, dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya pembuahan. Dibandingkan prosedur bayi tabung, kata dia, IUI lebih minim sayatan dan biayanya lebih terjangkau.

“Membantu pasangan suami istri yang belum memiliki keturunan. Khususnya pada suami yang spermanya kurang atau bermasalah,” katanya. Tentu saja, menurut dr Alfathdry, dokter-dokter spesialis butuh keahlian khusus untuk bisa menangani hal ini.

Tidak hanya menyediakan unitnya, dalam rangkaian milad ke-3 pihak RS juga memberikan seminar terkait IUI yang diikuti dokterdokter spesialis pada 19 November lalu. “Karena ini memang perlu skill yang khusus. Mulai menyiapkan sel telurnya, mempersiapkan lapisan dalam rahim, dan juga sperma laki-lakinya,” jelas pria yang disapa dokter Al tersebut.

Terkait biaya, diakuinya sedikit lebih murah daripada bayi tabung. Sebab, obat-obat yang digunakan dalam inseminasi merupakan obat yang tidak diimpor seperti obat dalam program bayi tabung. “Sehingga costnya lebih murah dibandingkan bayi tabung,” imbuhnya.

Sementara itu pada perayaan Milad ke-3, RS Ibu dan Anak Bunda Suryatni juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Seperti menggandeng PMI dan serta masyarakat sekitar dalam kegiatan donor darah. “Kami dengan PMI merupakan suatu yang tidak bisa dipisahkan, apalagi RS Ibu dan Anak, karena 60-80 persen ibu-ibu itu menderita anemia,” tutur dr Al.

Targetnya mengumpulkan 50 kantong darah dari pihak internal serta masyarakat. Selain donor darah, RS Ibu dan Anak Bunda Suryatni juga mengadakan pengobatan gratis serta santunan anak yatim.(ran/c)