25 radar bogor

Bima: KH Abdullah bin Nuh Sosok Pemikir

SERIUS: Ribuah jamaah memadati peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Haul ke-31 Almarhum KH Rd Abdullah bin Nuh di YIC Al-Ghazaly, kemarin (26/11).
SERIUS: Ribuah jamaah memadati peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Haul ke-31 Almarhum KH Rd Abdullah bin Nuh di YIC Al-Ghazaly, kemarin (26/11).

BOGOR –Wali Kota Bogor Bima Arya dibuat takjub dengan sosok almarhum KH Abdullah bin Nuh. Menurut dia, sosok almarhum merupakan pemikir nasionalisme yang kosmopolitan.

“Nasionalisme kosmopolitan adalah nasionalisme yang kuat, lokal, gagah nasional, gaul di tingkat global, tidak jago kandang, berwawasan luas dan menguasai berbagai ilmu,” ujar Bima saat menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Haul ke-31 Almarhum KH Rd Abdullah bin Nuh dan Haul ke-7 Almarhumah Ibu Ajengan Hj Mursyidah binti KH Abdullah Sayuti di Yayasan Islamic Centre (YIC) Al- Ghazaly, Jalan Semboja, Kelurahan Kebon Kelapa, Bogor Tengah, kemarin (26/11).

Almarhum, kata dia, menguasai lima bahasa yang luar biasa. Beliau bahkan pernah menulis komunisme. “Jadi, kalau kita mau melawan komunis, harus tahu apa anatomi komunis itu,” tambah Bima.

Ia menyimpulkan, keluasan ilmu dari Mama Abdullah bin Nuh adalah kelenturan berpikir. Hal itu membuat beliau menjadi sosok yang luas pergaulannya, diterima berbagai kalangan, dan tidak sembarangan mengkafirkan orang atau kelompok.

“Ini keteladanan yang luar biasa. Nasionalisme yang bukan lagi kosmopolitan tetapi kosmopolitan plus spritualisme. Karena ada ideologi yang sangat kuat terkait dengan nilai religius,” bebernya. Bisa dibilang, sambung Biman, pemikiran almarhum adalah pemikiran yang kekinian. “Saya bisa bilang ini adalah pemikiran zaman now,” paparnya.

Jika semua terinspirasi pemikiran almarhum, Bogor tidak akan menjadi kota yang penuh dengan pertentangan. Kota Bogor tidak akan menjadi sarang dari radikalisme, tempat penuh curiga. Kota Bogor adalah tempat yang diwariskan para guru sebagai tempat yang guyub, sejuk, nyaman dan damai karena para guru. ”Termasuk Mama Abdullah Bin Nuh yang mengajarkan tentang arti kebersamaan dalam keberagaman,” pungkasnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya, Ketua MUI Kota Bogor sekaligus Pimpinan YIC Al-Ghazaly KH Muhammad Mustofa Abdullah bin Nuh, Ketua DPC PPP Kota Bogor Zaenul Mutaqin, Ketua DPC PDIP Kota Bogor Dadang Danubrata, Ketua DPD Golkar Kota Bogor Tauhid J Tagor, perwakilan dari Kodim 0606 dan Polresta Bogor Kota, para tokoh agama dan tamu undangan. (ran/c)