25 radar bogor

Rp 2 Miliar Untuk Pelatihan Guru

Ilustrasi pengadaan barang yang diperlukan untuk mengajar
Ilustrasi pengadaan barang yang diperlukan untuk mengajar

BOGOR–Belum meratanya pendidikan di Kota Bogor, membuat Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor harus merogoh kocek cukup besar untuk sejumlah program pengembangan pendidikan pada 2018 mendatang. Tak tanggung-tanggung, dana sebesar Rp4 miliar pun sudah disiapkan pemkot.

Kepala Disdik Kota Bogor Fahruddin menuturkan, dana tersebut akan digunakan untuk pengadaan perangkat teknologi dan pelatihan guru-guru tingkat SD dan SMP. ”Anggaran Rp4 miliar terbagi Rp2 miliar untuk pengadaan perangkat komputer di tingkat SD dan SMP se-Kota Bogor dan Rp2 miliar lagi untuk pelatihan guru TK, SD, dan SMP sebagai upaya mening­katkan kompetensi guru di berbagai bidang,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Anggaran ini, kata dia, di luar dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diperuntukkan pengadaan komputer dan jaringan internet wifi di tingkat SD dan SMP. ”Diharapkan tahun depan para guru kita sudah terbiasa menggunakan teknologi dalam proses belajar mengajar,” ungkapnya.

Sebab, berdasarkan hasil survei dan riset dari Hawlett-Packard (HP) bekerja sama dengan Universitas Paramadina dalam program National Education Technology Readiness Assessment (HP NETR), terlihat gap yang sangat besar antara guru dan siswa menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran.

”Pelatihan juga bertujuan sebagai bentuk motivasi kepada guru agar mereka semakin memaksimalkan teknologi dalam belajar mengajar,” jelasnya.

Menurut dia, hal ini tidak akan terlalu sulit sebab 97 persen guru sudah siap menggunakan teknologi. Selain itu, pemanfaatan teknologi di sekolah pun sebenarnya sudah dilakukan lewat data pokok pendidikan (Dapodik) yang 100 persen SD di Kota Bogor sudah menerapkannya. Sehingga Disdik hanya perlu men-support lebih di sisi pelatihan dan perangkatnya.

“Nantinya semua sekolah di Kota Bogor kualitasnya akan setara dan merata. Itu juga berdampak pada program zonasi sekolah yang akan berjalan dengan alami,” beber Fahmi, sapaan akrabnya.

Belum meratanya kualitas pendidikan, lanjutnya, mem­buat sejumlah masya­rakat protes terkait program zonasi. Makanya, dengan adanya anggaran untuk pelatihan guru dan pengadaan kompu­ter ini, ia yakin tahun depan mutu pendidikan di Kota Bogor akan merata.

“Saya yakin kalau merata, semua masyarakat tidak memilih sekolah-sekolah favorit, tapi semuanya favorit dan berkualitas. Dan pasti semua juga akan memilih sekolah-sekolah yang dekat dengan rumah masing-masing,” tutupnya.(ran/c)