25 radar bogor

Gara-gara Utilitas Semrawut

ASAL POTONG: Pekerja pada proyek PLN memotong pipa PDAM untuk kebutuhan penggalian di kawasan Tajur, pekan kemarin.
ASAL POTONG: Pekerja pada proyek PLN memotong pipa PDAM untuk kebutuhan penggalian di kawasan Tajur, pekan kemarin.

BOGOR–Pengamat tata kota, Budi Arief, menyebut salah satu musabab kacaunya distribusi air PDAM adalah penataan utilitas kota yang ketinggalan zaman. Tanpa penerapan utilitas yang baik seperti box culvert (penataan pipa bawah tanah), maka segala pengerjaan utilitas kota pasti dilakukan dengan sistem bongkar pasang.

”Pemasangan pipa, kabel PLN, semua sporadis. Tidak ada tempat khusus seperti box utility. Sekarang kan konsepnya, gali, masukin lagi, nanti gali lagi, masukin lagi,’’ kata pengajar di Fakultas Teknik Sipil Universitas Pakuan tersebut.

Memang, penerapan box utility membutuhkan biaya tak sedikit. Maka, sebaiknya PDAM dan Pemkot Bogor bekerja sama dengan para pengguna utilitas lainnya seperti Perusahaan Gas Negara (PGN), Perusahaan Listrik Negara (PLN), serta provider jaringan telepon.

”Cukup mahal biaya investasinya, tapi mungkin jangka panjang bagus. Itu bisa dimanfaatkan oleh PDAM. Itu menjadi manfaat jangka panjang. Artinya, semua stakeholder yang terkait dengan pemanfaatan utilitas itu harus duduk bareng,’’ bebernya. Jika box utility terlalu sulit untuk diterapkan di jalur eksisting, sebaiknya Pemkot Bogor memberlakukan konsep itu di jalan-jalan yang akan dibangun.

Seperti di jalan Regional Ring Road (R3). ”Makanya, waktu yang jalan R3 saya memberikan usulan, jalan-jalan baru by design, box utility-nya sudah disiapkan. Kalau yang eksisting kan butuh tenaga biaya dan seterusnya,’’ tukasnya.

Dengan kondisi utilitas sekarang, banyak kerugian yang dialami oleh PDAM Tirta Pakuan. Salah satunya, pipa PDAM patah saat pengerjaan galian kabel PLN di Jalan Raya Tajur, Kecamatan Bogor Timur, pekan kemarin.

Dari foto masyarakat yang diterima Radar Bogor, pekerja dari proyek PLN sengaja memotong pipa PDAM dan kemudian menggunakan airnya untuk proses galian. Setelah dipotong, pipa disambung seadanya dan ditutup dengan lakban hitam.

”Laporan ke kami sudah masuk. Surat teguran akan segera kami kirimkan ke PLN atas kejadian ini,’’ ujar Humas PDAM Tirta Pakuan, Hendra Permana kepada Radar Bogor. Hendra menjelaskan, perusakan fasilitas PDAM oleh pekerja galian PLN sudah berkali-kali ditemukan di lapangan. ’Ini bukan kejadian pertama, dan terus berulang,’’ keluhnya.

Seharusnya, PLN bisa berkoordinasi dengan PDAM Tirta Pakuan, jika membutuhkan bantuan air. Bukan asal potong pipa sembarangan dan merugikan konsumen. Soal ini, Humas PLN APJ Bogor Saban Deni berjanji akan mendalami dugaan perusakan pipa milik PDAM oleh pekerjanya.

Kabar yang diterima Radar Bogor, sudah ada perjanjian bersama antara pihak PDAM dengan kontraktor proyek PLN atas kerusakan pipa tersebut. Kembali menyoal penataan utilitas, Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Pakuan Deni Surya Senjaya menyebut konsep box utility memang sudah tergambar oleh pihaknya. Namun, penerapannya hanya bisa dilakukan pada jalan-jalan yang baru dibangun.

”Itu harus diterapkan di jalan yang baru, kalau di eksisting susah. Jadi, itu untuk jalan-jalan baru. Bisa untuk PLN, Telkom, PDAM,’’ paparnya. Box utility, kata Deni, sudah tersedia di jalur R3. Akan tetapi, bentuknya terlalu kecil sehingga tidak muat untuk menempatkan pipa PDAM.(rp1/d)