25 radar bogor

Pamer Teknologi Anyar Pertanian

PAMER TEKNOLOGI: Kementan mengadakan Agro Inovasi Fair 2017 di Botani Square kemarin (22/11). Berbagai macam inovasi pertanian dihadirkan dalam event yang berlangsung hingga 26 November mendatang ini.
PAMER TEKNOLOGI: Kementan mengadakan Agro Inovasi Fair 2017 di Botani Square kemarin (22/11). Berbagai macam inovasi pertanian dihadirkan dalam event yang berlangsung hingga 26 November mendatang ini.

BOGOR–Indonesia saat ini mengalami masalah serius dalam pengadaan pangan. Penyebabnya, laju alih fungsi lahan pertanian mencapai 100 ribu hektare per tahun, serta menyusutnya jumlah petani yang sangat signifikan. Oleh karena itu, penggunaan teknologi pertanian modern terus disosialisasikan Kementerian Pertanian (Kementan).

Salah satunya melalui Agro Inovasi Fair 2017 yang berlangsung sejak 22–26 November di Botani Square. Ketua Panitia Agro Inovasi Fair 2017 Retno Sri Hartati Mulyandari mengatakan, kegiatan ini mende-monstrasi kan inovasi hasil penelitian dan pengembangan pertanian, baik dari hulu sampai hilir. “Pesertanya dari lingkup Kementan.

Mereka menampil kan sejumlah inovasi pertanian terkini,” ujarnya kepada Radar Bogor. Agro Inovasi Fair, kata dia, sudah memasuki tahun ketiga pelaksanaannya. Berbeda dengan tahun-tahun sebe-lumnya, tahun ini lebih banyak melibatkan peserta. Total ada 18 peserta dari berbagai bidang, tetapi secara produk ada puluhan.

“Teknologi yang kami tampilkan, mulai inovasi bibit, alat-alat, varietas unggul baru, sampai ke teknologi budidaya,” jelasnya. Misalnya, penerapan teknologi nano pada bawang. Jika benih bawang merah terlalu kecil, dengan proses nano teknologi ini akan menjadi lebih mudah penyebarannya. Selain itu, di Agro Inovasi Fair juga diisi dengan demonstrasi dari peneliti. Antara lain, demon strasi perawatan anggrek dan kultur jaringan anggrek, termasuk kultur tanaman lain.

“Sasarannya seluruh masyarakat, termasuk anak kecil. Kenapa? Karena di sini ada permainan ular tangga yang bermuatan pertanian, sekaligus edukasi kepada anakanak,” ungkapnya.

Pada akhirnya, kata Retno, Agro Inovasi Fair harus bisa berkontribusi meningkatkan perekonomian di Indonesia. Sebab, ada peningkatan nilai tambah dan daya saing. “Jangan sampai ketinggalan generasi muda untuk diedukasi sejak dini,” katanya.

Retno menyebut, pelaku usaha sebagai mitra kerja sama Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan pun ikut berperan penting dalam perkembangan dan penyebaran teknologi inovatif Balitbangtan. Maka dari itu, pada penyelenggaraan Agro Inovasi Fair ini juga diisi dengan temu bisnis yang mengangkat topik Mangga Agri Gardina dan Mangga Gadung 21. “Diharapkan tahun depan lebih banyak lagi peserta yang ikut serta,” pungkasnya.(wil/c)