25 radar bogor

Melihat Lebih Dekat Museum Kepresidenan Balai Kirti

TAMPAK KOKOH: Para pengunjung sedang mengabadikan foto patung Presiden Indonesia dari masa ke masa di Museum Kepresidenan Balai Kirti. POJOKSATU
TAMPAK KOKOH: Para pengunjung sedang mengabadikan foto patung Presiden Indonesia dari masa ke masa di Museum Kepresidenan Balai Kirti. POJOKSATU

Meski sudah berusia tiga tahun, nyatanya tak banyak yang tahu bahwa di dalam Istana Bogor ada Museum Kepresidenan Balai Kirti. Di sana kita serasa masuk ke lorong waktu, karena bisa melihat kiprah para presiden dari masa ke masa. Itulah yang dirasakan ratusan siswa SMA/ SMK se-Bogor Raya dan Depok, ketika diajak ke Balai Kirti, Selasa (21/11).

Ketua pelaksana Ferawati Alex mengatakan, bukan hanya warga luar Bogor yang tidak tahu keberadaan Balai Kirti. Warga Bogor sendiri pun banyak yang bertanya-tanya apakah memang di Bogor ada Museum Kepresidenan Balai Kirti. “Banyaknya orang datang hanya tahu Istana Bogor. Padahal, kita juga punya museum kepresidenan,” kata Fera.

Kurangnya informasi tentang Balai Kirti, sambung Fera, disebabkan beberapa faktor. Antara lain, lokasi museum yang menyatu dengan istana, sehingga harus berkoordinasi dengan banyak pihak jika ingin mendatangkan banyak orang ke Balai Kirti.

“Syarat masuknya, pengunjung harus mengirim surat/e-mail permohonan kunjungan, minimal tujuh hari sebelum kunjungan. Jika sudah ada, langsung bisa masuk,” imbuhnya. Adapun, museum yang digagas Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ini terdiri atas tiga lantai.

Di lantai pertama merupakan galeri kebangsaan, di mana terdapat naskah-naskah penting, studio audiovisual, dan patung keenam presiden Indonesia setinggi hingga 4 meter. Selain itu, temboktembok di lantai pertama banyak yang berisikan ukiran naskah-naskah bersejarah seperti Proklamasi, Pembukaan UUD, Pancasila, hingga Sumpah Pemuda. Ada juga layar besar berukuran sekitar 12 meter persegi yang menyajikan perkembangan wilayah Indonesia sejak kemerdekaan.

Sedangkan lantai dua, merupakan ga leri kepresidenan, enam ruangan khusus presiden, dan satu ruangan diorama. Wisatawan dapat menelusuri ruangan ke ruangan seperti lorong waktu. Karena tiap ruangan dikhususkan untuk menyajikan berbagai hal dari satu presiden.

“Sedangkan di lantai 3 itu ada taman. Kami berharap bisa dimanfaatkan oleh komunitas jika ingin buat event, selama diizinkan,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Museum Balai Kirti, Amurwani Dwi Lestari Ningsih mengungkapkan, lewat sosialisasi pihaknya ingin mengajak seluruh masyarakat untuk mengenal lebih jauh dan lebih dalam apa yang ada di dalam Balai Kirti. “Kapan pun boleh datang, karena museum itu harus dipahami dan dimengerti,” tutupnya.(wil/c)