25 radar bogor

Belum Setahun, 381 Bencana

BOGOR–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor merilis data bencana alam yang terjadi sepanjang tahun ini. Kepala BPBD Kota Bogor, Ganjar Gunawan menuturkan, ada 381 bencana alam yang terjadi hingga November 2017. Kejadian itu mengakibatkan 63 rumah warga ambruk.

“Mayoritas diakibatkan terjangan puting beliung dan longsor,” ujarnya kepada Radar Bogor. Faktor lain yang membuat rumah ambruk, kata dia, disebabkan struktur bangunan sudah rapuh. Karena, beberapa di antaranya tergolong rumah tidak layak huni (RTLH). “Jadi sebelum diperbaiki sudah ambruk duluan,” jelasnya.

Selain itu, dalam periode yang sama BPBD juga mencatat sebanyak 151 kejadian longsor di enam kecamatan. Curah hujan yang tinggi juga menyebab kan banjir di beberapa titik. Menurut catatannya, sudah 26 kali Kota Bogor diterjang banjir di tahun ini. “Itu pun hanya sebatas banjir lintasan. Dari data kami ada enam warga yang meninggal akibat longsor dan banjir,” ucap Ganjar.

Bencana lain yang juga perlu diantisipasi, menurutnya, pohon tumbang. Hingga bulan ini saja sudah 77 kejadian pohon tumbang. Dampaknya juga beragam, ada yang hingga menimpa rumah warga ataupun menutupi fasilitas umum.

Selain itu, ada pula kejadian bencana yang tak lepas dari kelalaian manusia, yakni kebakaran. Hingga kemarin (22/11), tercatat sudah 58 kali keja dian kebakaran di permukiman warga maupun pertokoan. Tingginya kejadian bencana, membuat pihaknya terus meningkatkan kesiagaan.

Terlebih, ketika terjadi hujan di beberapa hari terakhir. “Saat ini kita sedang masuk peralihan musim. Sehingga intensitas hujan makin tinggi. Diprediksi curah hujan paling tinggi itu sekitar Januari atau Februari 2018,” kata Ganjar.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dramaga Bogor, Budi Suhardi, membenarkan bahwa puncak musim hujan di Kota Bogor akan terjadi pada Januari hingga Februari 2018 mendatang.

Pada puncak hujan tersebut, intensitas hujan masuk dalam kategori sangat lebat, yakni di atas 100 mm/hari atau di atas 20,0 mm/jam. ”Intensitas hujan sebanyak itu masuk kriteria curah hujan ekstrem,” ujarnya.

Budi mengatakan, curah hujan ekstrem yang disertai petir dan angin kencang perlu diwaspadai. Terutama wilayah Bogor Barat, Bogor Selatan, Bogor Utara, dan Bogor Timur. ”Prakiraan curah hujan di November sekarang masuk kategori menengah hingga tinggi, yakni 201–400 mm,” terangnya.

Ia menambahkan, prakiraan cuaca untuk wilayah Jabodetabek khususnya Bogor, pagi hari umumnya cerah berawan. Antara siang dan sore hari berpotensi terjadi hujan sedang sampai lebat. Begitu pula malam harinya. ”Suhu udara berkisar antara 20,4–33,9 derajat Celcius,” pungkasnya.(rp1/c)