25 radar bogor

Abu Vulkanik Hujani Sebagian Bali

JAKARTA–Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memantau perkembangan aktivitas vulkanis Gunung Agung. Pasca meletus Selasa sore (21/11), mereka memastikan sudah terjadi hujan abu di beberapa wilayah.

Khususnya yang berada di sebelah timur dan tenggara gunung tertinggi di Bali tersebut. Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG I Gede Suantika menjelaskan bahwa hujan abu terjadi tidak lama setelah Gunung Agung meletus.

Sejauh ini, abu turun tidak merata. ”Abunya tipis, hinggap di daun pepohonan dan habis disapu hujan,” terang dia kepada Jawa Pos kemarin (22/11). Abu tersebut turut membawa gas belerang. Sehingga tidak heran bila masyakat lapor sudah mencium bau belerang.

Keterangan serupa disampaikan oleh Kasubbid Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana. Menurut pria yang akrab dipanggil Devy itu, ahli geokimia dari instansinya menemukan jatuhan abu di beberapa lokasi di wilayah timur dan tenggara Gunung Agung. ”Material abu sudah kami sampling untuk dianalisis,” terang dia.

Lantaran sample jatuhan abu baru diambil kemarin, PVMBG belum bisa menjelaskan hasil analisis mereka. Namun demikian, berdasar pengamatan yang dilakukan sampai kemarin malam, belum ada perubahan rekomendasi. ”Saat ini (kemarin) rekomendasi masih sama. Yaitu raidus 6 kilometer dan perluasan 7,5 kilometer,” jelas pria berperawakan tinggi besar itu.

Devy memastikan bahwa koordinasi antara PVMBG dengan BNPB, BPBD, maupun Pemda Bali tidak pernah putus. Pihak selalu berkomunikasi secara terus menerus. Setiap perkembangan aktivitas vulkanis Gunung Agung yang terpantau juga selalu dilapor kan kepada semua pihak. ”Kami selalu informasikan aktivitas Gunung Agung ke posko,” imbuhnya.

Berdasar data Pos Pantau Gunung Api Agung, sejak pukul 06.00 WITA sampai pukul 18.00 WITA terjadi dua kali tremor menerus Yakni pada pukul 09.11 WITA sampai pukul 12.00 WITA dan pukul 14.00 WITA sampai pukul 18.00 WITA. Selain itu, asap tebal pun masih tampak mengepul di atas kawah puncak Gunung Agung. ”Asap kawah putih tebal tinggi 700 meter,” terang Devy.

Meski begitu, belum ada perubahan signifikan di lokasi pengungsian. Masyarakat yang sudah kembali ke rumah masing-masing beberapa waktu lalu masih bertahan. Mereka tidak langsung ambil langkah untuk kembali ke lokasi pengungsian. Kepala BPBD Bali Dewa Made Indra pun menegaskan bahwa tidak ada instruksi dari instansinya untuk mulai mengungsi. ”Tidak ada arahan,” tegasnya. (lyn/syn/tau)