25 radar bogor

TOD dan LRT Pemecah Kemacetan

Ilustrasi area Hunian berkonsep TOD atau transit oriented development (commerce.com)
Ilustrasi area Hunian berkonsep TOD atau transit oriented development (commerce.com)

CIBUBUR–Hunian berkonsep TOD (transit oriented development) yang belakangan ini terlihat di wilayah Cibubur, memang menjanjikan bebas banjir. Tak hanya itu, konsep TOD juga digadang-gadang jadi pemecah kemacetan.

Di mana, kemacetan masih sering terjadi pada beberapa titik di wilayah ini. Selain kondisi alam, banyaknya pembangunan di jantung Cibubur juga menyumbang kemacetan lantaran jalan semakin sempit.

Pengamat properti Cibubur, Robin B Hood menyatakan, hunian berkonsep TOD memang akan mendekatkan jarak tempuh menuju terminal transportasi massal, menciptakan efisiensi jarak, waktu, dan tenaga. “Dengan segala kepraktisan itu, otomatis kualitas dan taraf hidup akan meningkat,” bebernya.

Kata dia, bukan hanya transportasi massal, konsep TOD juga memfasilitasi jalur untuk pejalan kaki dan sepeda. Konsep ini sebelumnya bahkan sudah banyak diterapkan di negara lain seperti Jepang, Amerika, Korea Selatan, dan Hongkong.

Dengan begitu, lanjutnya, minat masyarakat pindah ke Cibubur diprediksi semakin meningkat. Terlebih, didukung dengan adanya commuter line, LRT, dan MRT. Ia juga mengharapkan fasilitas tersebut selesai secepatnya.

Seperti diketahui, wilayah Cileungsi, Gunung Putri, Jatisampurna, Cimanggis, maupun Ciracas masih sering mengalami kemacetan. Jadi, bebas banjir bukan satu satunya alasan banyaknya masyarakat menyasar kawasan pinggiran Jakarta tersebut.

“Banyaknya pembangunan infrastruktur juga bisa jadi salah satu penyebabnya. Meski demikian, tak jarang pembangunan tersebut kerap menimbulkan banjir dan kemacetan,” tuturnya.

Di sisi lain, konsep hunian yang terin­tegrasi dengan transportasi massal sedikit banyak bisa mengurangi jumlah kendaraan pribadi. LRT misalnya, yang merupakan moda transportasi angkutan massal berbasis rel, sekaligus tulang punggung transportasi perkotaan dengan jadwal yang ketat dan tepat.

“Karena berbasis rel dan memiliki lintasan khusus, sudah pasti LRT lebih membe­rikan kepastian dalam hal pelayanan. Kenya­manannya juga lebih baik dibandingkan moda angkutan umum lainnya,” jelas pengamat transportasi asal Universitas Ibn Khaldun Bogor, Teddy Murtedjo.

Sebab, lanjutnya, LRT memiliki banyak keunggulan dibandingkan moda angkutan massal lain. Jadi, lengkap sudah jika LRT Cibubur rampung.

“Ini akan membantu dan memang sudah sangat mendesak kebutuhannya bagi masyarakat Ibu Kota Jakarta dan daerah sekitarnya,” tegas. (dka/c)