25 radar bogor

Perbaikan Masuk DAK

Meldrik/ Radar Bogor RUSAK: Atap SDN Ciluar 02 yang roboh akan diperbaiki tahun depan.

RUSAK: Atap SDN Ciluar 02 yang roboh akan diperbaiki tahun depan. (Meldrik/ Radar Bogor)

CIBINONG–Ambruknya atap kelas tiga SDN Ciluar 02, mengundang keprihatinan berbagai pihak.

Sejumlah pihak bahkan menilai jika masalah ini dibiar­kan, dikhawatirkan akan me­nim­bulkan korban jiwa.

Koordinator Divisi Advokasi Kinerja Keuangan Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia, Anwar Razak menga­takan, ancaman sekolah roboh di Kabupaten Bogor sudah sangat darurat.

Ia menegaskan, seharusnya bupati segera turun tangan. “Kami melihat bahwa penanga­nan sekolah rusak dan roboh selama ini cenderung lambat dan hanya mengumbar janji tanpa ada solusi nyata,” ungkapnya.

Anwar juga menyayangkan sikap Dinas Pendidikan (Dis­dik) yang kurang responsif. Hal ini, kata dia, dibuktikan dengan penanganan yang belum jelas, meski sudah ada kejadian.

Sementara itu, Disdik Kabu­paten Bogor memasukkan reno­vasi SDN Ciluar 02 ke dana alokasi khusus (DAK) 2018. Kasi Sarana dan Prasarana (Sarpras) SD pada Disdik Kabupaten Bogor, Deddy Syarifudin memaparkan, Senin (21/11) sore pihaknya langsung berkoor­dinasi dengan Kementerian Pendidikan.

“Ada sekolah yang kami ganti karena melihat urgensi ini yang sebelumnya tak masuk peren­canaan,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (21/11).

Saat ini, dirinya meminta agar puing-puing bangunan segera dibersihkan. “Diperkirakan, Maret setelah juknisnya turun, kami harus menyesuaikan dengan ketentuan pelaksanaan,” pungkasnya.(rp2/c)

Ambruknya atap kelas tiga SDN Ciluar 02, mengundang keprihatinan berbagai pihak.

Sejumlah pihak bahkan menilai jika masalah ini dibiar­kan, dikhawatirkan akan me­nim­bulkan korban jiwa.

Koordinator Divisi Advokasi Kinerja Keuangan Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia, Anwar Razak menga­takan, ancaman sekolah roboh di Kabupaten Bogor sudah sangat darurat.

Ia menegaskan, seharusnya bupati segera turun tangan. “Kami melihat bahwa penanga­nan sekolah rusak dan roboh selama ini cenderung lambat dan hanya mengumbar janji tanpa ada solusi nyata,” ungkapnya.

Anwar juga menyayangkan sikap Dinas Pendidikan (Dis­dik) yang kurang responsif. Hal ini, kata dia, dibuktikan dengan penanganan yang belum jelas, meski sudah ada kejadian.

Sementara itu, Disdik Kabu­paten Bogor memasukkan reno­vasi SDN Ciluar 02 ke dana alokasi khusus (DAK) 2018. Kasi Sarana dan Prasarana (Sarpras) SD pada Disdik Kabupaten Bogor, Deddy Syarifudin memaparkan, Senin (21/11) sore pihaknya langsung berkoor­dinasi dengan Kementerian Pendidikan.

“Ada sekolah yang kami ganti karena melihat urgensi ini yang sebelumnya tak masuk peren­canaan,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (21/11).

Saat ini, dirinya meminta agar puing-puing bangunan segera dibersihkan. “Diperkirakan, Maret setelah juknisnya turun, kami harus menyesuaikan dengan ketentuan pelaksanaan,” pungkasnya.(rp2/c)