CIBINONG–Ambruknya atap kelas tiga SDN Ciluar 02, mengundang keprihatinan berbagai pihak.
Sejumlah pihak bahkan menilai jika masalah ini dibiarkan, dikhawatirkan akan menimbulkan korban jiwa.
Koordinator Divisi Advokasi Kinerja Keuangan Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia, Anwar Razak mengatakan, ancaman sekolah roboh di Kabupaten Bogor sudah sangat darurat.
Ia menegaskan, seharusnya bupati segera turun tangan. “Kami melihat bahwa penanganan sekolah rusak dan roboh selama ini cenderung lambat dan hanya mengumbar janji tanpa ada solusi nyata,” ungkapnya.
Anwar juga menyayangkan sikap Dinas Pendidikan (Disdik) yang kurang responsif. Hal ini, kata dia, dibuktikan dengan penanganan yang belum jelas, meski sudah ada kejadian.
Sementara itu, Disdik Kabupaten Bogor memasukkan renovasi SDN Ciluar 02 ke dana alokasi khusus (DAK) 2018. Kasi Sarana dan Prasarana (Sarpras) SD pada Disdik Kabupaten Bogor, Deddy Syarifudin memaparkan, Senin (21/11) sore pihaknya langsung berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan.
“Ada sekolah yang kami ganti karena melihat urgensi ini yang sebelumnya tak masuk perencanaan,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (21/11).
Saat ini, dirinya meminta agar puing-puing bangunan segera dibersihkan. “Diperkirakan, Maret setelah juknisnya turun, kami harus menyesuaikan dengan ketentuan pelaksanaan,” pungkasnya.(rp2/c)
Ambruknya atap kelas tiga SDN Ciluar 02, mengundang keprihatinan berbagai pihak.
Sejumlah pihak bahkan menilai jika masalah ini dibiarkan, dikhawatirkan akan menimbulkan korban jiwa.
Koordinator Divisi Advokasi Kinerja Keuangan Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia, Anwar Razak mengatakan, ancaman sekolah roboh di Kabupaten Bogor sudah sangat darurat.
Ia menegaskan, seharusnya bupati segera turun tangan. “Kami melihat bahwa penanganan sekolah rusak dan roboh selama ini cenderung lambat dan hanya mengumbar janji tanpa ada solusi nyata,” ungkapnya.
Anwar juga menyayangkan sikap Dinas Pendidikan (Disdik) yang kurang responsif. Hal ini, kata dia, dibuktikan dengan penanganan yang belum jelas, meski sudah ada kejadian.
Sementara itu, Disdik Kabupaten Bogor memasukkan renovasi SDN Ciluar 02 ke dana alokasi khusus (DAK) 2018. Kasi Sarana dan Prasarana (Sarpras) SD pada Disdik Kabupaten Bogor, Deddy Syarifudin memaparkan, Senin (21/11) sore pihaknya langsung berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan.
“Ada sekolah yang kami ganti karena melihat urgensi ini yang sebelumnya tak masuk perencanaan,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (21/11).
Saat ini, dirinya meminta agar puing-puing bangunan segera dibersihkan. “Diperkirakan, Maret setelah juknisnya turun, kami harus menyesuaikan dengan ketentuan pelaksanaan,” pungkasnya.(rp2/c)