25 radar bogor

Pemkot Uji Coba Aplikasi Qlue

BOGOR– Merespons setiap pengaduan warga menjadi fokus utama Pemkot Bogor. Berbagai program diluncurkan untuk menampung semua pengaduan dan aspirasi masyarakat. Mulai call center 112, SMS center, dan lainnya. Meski begitu, kemajuan teknologi saat ini membuat masyarakat ingin direspons lebih cepat.

Penawaran uji coba aplikasi Qlue yang sudah tidak asing dipakai di Jakarta, pun akan dijajaki Pemkot Bogor untuk menampung semua pengaduan yang diperkirakan bisa lebih menyentuh masyarakat secara langsung.

Marketing Qlue Ivan Tigana mengatakan, dengan menggunakan aplikasi Qlue masyarakat dapat melaporkan berbagai keluhan dan masalah terkait parkir liar, sampah, jalan rusak dan lainnya. Berbagai macam pengaduan tersebut akan dikategorikan sesuai dengan jenis pengaduannya yang terhubung ke dinas terkait untuk ditindaklanjuti.

Hal itu membuat komunikasi antara warga dengan pemerintah pun menjadi lebih cepat dan teratur. “Sebab, pengaduan masuk ke dalam sistem sehingga pelapor dapat mengetahui status dari laporannya apakah sudah ditindaklanjuti atau belum,” ujarnya.

Aplikasi yang sudah dikerjasamakan di lima pemerintah daerah (Jakarta, Manado, Probolinggo, Cilegon, Pare-Pare) dan sedang diujicobakan di Bandung sebenarnya juga bersifat nasional dan dapat diunduh gratis di PlayStore (Android) dan Apple Store (IOS). Terhitung sejak tahun lalu, pengaduan dari masyarakat Kota Bogor pun sudah banyak yang masuk ke platform Qlue, meski belum bisa ditindaklanjuti karena belum adanya kerja sama.

“Partisipasi dari masyarakat memang diperlukan di Qlue. Dan, kami berharap Kota Bogor bisa jadi kota berikutnya yang bekerja sama. Ditambah pengaduan yang sudah masuk pun bisa menjadi gambaran fokus Pemkot Bogor dalam menyelesaikan masalah,” imbuhnya.

Sementara itu, Kabid Pelayanan E-Goverment Dinas Komunikasi, Informasi, Statistika dan Persandian (Diskominfostandi) Kota Bogor, Oki Tri Fasiasta menilai, sebagai aplikasi publik reporting, peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam melaporkan kondisi Kota Bogor.

Mulai dari lalu lintas, keamanan, fasilitas publik, sampah, vandalisme, yang membuat masyarakat ikut memiliki dan ambil bagian dari sistem tata kelola kota. “Tantangannya, pemerintah harus menyosialisasikan Qlue kepada masyarakat agar banyak yang menggunakannya. Dengan begitu, program pengaduan berbasis smart city menjadi efektif,” katanya. (ran/c)