25 radar bogor

CGM Siap Digelar Maret 2018

BOGOR–Tak terasa, pesta rakyat terbesar di Bogor, Cap Go Meh (CGM) Bogor Street Festival 2018 kembali akan dihelat. Panitia pun sudah merilis kapan waktu pelaksanaannya, yakni pada 2 Maret 2018. Berbeda dengan tahun sebelumnya, CGM mendatang bertepatan dengan tahun politik, yaitu pemilihan wali kota (Pilwalkot) Bogor.

Panitia pun mewanti-wanti agar tidak ada unsur politik dalam event tahunan tersebut. “Karena 2018 adalah tahun politik. Tentu kita harapkan tidak ada unsur politik yang mencemari CGM,” ujar Ketua Panitia CGM 2018, Arifin Himawan, saat melakukan audiensi dengan Wali Kota Bogor Bima Arya di Balaikota Bogor, kemarin (21/11).

Kegiatan ini, kata dia, masih mengetengahkan CGM sebagai ajang pemersatu bangsa melalui budaya. Dia berharap, CGM 2018 memiliki nilai lebih dan menjadi daya tarik masyarakat. Sekaligus ajang damai dalam pilkada di Kota Bogor. “Jadi, jangan ada sekat-sekat, siapa memilih siapa, silakan pada saatnya. Namun saat CGM, murni benar-benar budaya,” tegasnya.

Untuk konsep acara tidak terlalu jauh dari tahun lalu. Namun, pengisi acaranya masih memiliki nilai jual. Nantinya, panggung utama bukan hanya ada sekadar di depan Jalan Suryakancana, melainkan sepanjang Suryakancana hingga Jalan Siliwangi. “Kita harapkan pengisi acara tidak melakukan rutinitas jalan kaki saja, tapi juga unjuk kemampuan,” tuturnya.

CGM akan dilaksanakan tanggal 2 Maret yakni tepat hari Jumat. Hari tersebut, menurut dia, adalah hari yang baik, karena hotel-hotel bisa terisi penuh. Sebab, keesokan harinya sudah masuk akhir pekan. “Persiapan terus dikebut. Sejauh ini kami sedang koordinasi dengan daerah-daerah, karena ingin menampilkan budaya nusantara Indonesia,” paparnya.

Panitia CGM 2018 Guntur Santoso menambahkan, pelaksanaan CGM 2018 diharapkan berjalan lebih meriah dan sukses. Pihaknya berharap adanya masukan dari Wali Kota Bogor selaku pembina dalam kepanitiaan CGM 2018. “Setiap tahun kita cari upaya untuk memperbaiki gelaran dari tahun sebelumnya, sehingga diharapkan lebih meriah dan sukses untuk menyatukan semua warga,” kata Guntur.

Khusus CGM 2018, kata dia, akan mengangkat budaya dari daerah lain. Rencananya, akan ada empat sampai lima budaya daerah lain yang diundang. Yakni Kalimantan Barat, Sumatera Barat, Ambon, Maluku, dan Madura.

Sementara itu, Bima Arya menekankan agar ada penguatan dalam doa bersama. Dia menginginkan adanya pawai dari tokoh lintas agama nasional, dengan tujuan peningkatan penguatan pluralisme di Kota Bogor. ”Maksimalkan juga media sosial dengan mengundang selebgram-selebgram. Atau bisa dibantu dengan membuat lomba posting terbanyak sehingga gaungnya benar-benar masif,” kata Bima.

Dia juga meminta kepada panitia supaya acara dimulai lebih awal, agar semua susunan acara berjalan lancar. “Jangan lupa terkait kenyamanan warga agar bisa menyaksikan kegiatan ini dengan aman dan nyaman,” tutupnya.(wil/c)